Pada hari Rabu, 11 Juni 2025, sejumlah siswa di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng IV, di Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKRIB) pada Selasa, 10 Juni 2025. Menu tersebut hanya terdiri dari tempe dan sayur, tanpa adanya lauk hewani seperti daging atau telur. Hal ini memicu protes dari para siswa yang mempertanyakan mengapa menu makan siang kali ini tidak lengkap, menurut Kepala SDK Ruteng IV, yaitu Fransiska Nurhaina.
Fransiska menjelaskan bahwa masalah tersebut terjadi karena daging dan telur yang seharusnya disajikan sudah basi sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. YKRIB kemudian menggantinya dengan lauk nabati dan sayur agar siswa tetap dapat menerima makanan. Pihak YKRIB juga memberikan klarifikasi dan permohonan maaf atas kejadian ini. Mereka menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak mendistribusikan lauk hewani diambil demi menjaga kesehatan siswa, dan sebagai penggantinya, mereka mendistribusikan lauk karbohidrat, lauk nabati, sayur, dan buah.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk memastikan penerima mendapatkan asupan gizi seimbang dan aman. Program ini sudah berjalan sejak Januari 2025, dikoordinasikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024. Standar gizi dan menu MBG mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) sesuai Permenkes No. 28 Tahun 2019.
Pemerintah menekankan pentingnya pengelolaan program MBG yang baik, transparan, serta melibatkan pengawasan ketat untuk memastikan makanan yang disajikan benar-benar bergizi dan aman. Kasus ini menyoroti pentingnya kepatuhan pada standar dan aturan MBG yang telah ditetapkan pemerintah, serta perlunya penyelesaian kendala teknis dan kualitas bahan makanan agar tujuan program, yaitu pemenuhan gizi anak sekolah secara layak dan aman, dapat tercapai.
