R Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), memberikan apresiasi terhadap peran Polri dalam meningkatkan perekonomian petani dan membantu pemerintah mencapai swasembada pangan. Melalui pengelolaan lahan pertanian jagung seluas 334.524,37 hektare, Polri telah berhasil memperkirakan hasil panen jagung sebanyak 1,78 hingga 2,54 juta ton. Menurut Alwi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berperan penting dalam mewujudkan visi-misi Prabowo-Gibran terkait penegakan hukum, pemerataan ekonomi, kesejahteraan, dan swasembada pangan.
Polri terlibat dalam seluruh proses pertanian jagung, mulai dari edukasi, penyiapan lahan, penyediaan pupuk dan alat pertanian, bibit unggul, penanaman, panen, penampungan, distribusi, hingga pengolahan hasil untuk pakan ternak. Dalam panen raya kuartal II 2025, produktivitas panen jagung Polri meningkat drastis dari 2 ton per hektare menjadi 9,3 ton per hektare. Hal ini berdampak pada peningkatan pendapatan petani dari Rp500 ribu menjadi Rp4,5 juta per bulan.
Polri juga bekerjasama dengan perusahaan pakan ternak untuk mengelola hasil panen melalui 47 feedmills di 17 provinsi, serta membangun dua pabrik pengolahan pakan ternak baru di Maros (Sulsel) dan Lamongan (Jatim). Selain itu, Polri menjalin kerjasama ekspor dengan perusahaan di Malaysia untuk mengekspor 20 ribu ton jagung dengan harga Rp5.900 per kilogram. Keterlibatan Polri dalam pertanian jagung merupakan upaya kolaboratif-komprehensif yang mendukung ketahanan pangan dan stabilitas keamanan dalam negeri.