Makkah, sebagai kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, memasuki fase sibuk menjelang puncak musim haji 2025. Dengan populasi sekitar dua juta jiwa, kota itu siap menerima lonjakan dua hingga tiga kali lipat jumlah penduduknya selama musim haji. Pemerintah Arab Saudi melaporkan bahwa 1.255 juta jemaah haji mancanegara telah memasuki negara tersebut, mayoritas dari mereka akan berada di Makkah menjelang puncak ibadah haji pada 4 Juni 2025. Diperkirakan total jumlah jemaah haji akan mencapai 1,8 juta, termasuk warga lokal yang berhaji tahun ini.
Untuk memastikan ketertiban dan kelancaran selama musim haji, Pemerintah Kota Makkah telah mengerahkan puluhan ribu tenaga kesehatan, kebersihan, keamanan, dan transportasi, serta layanan laboratorium pangan. Lebih dari 25.000 personel terlatih diposisikan di berbagai lokasi dalam kota untuk memastikan operasional berjalan lancar. Selain itu, pemerintah kota juga menyediakan laboratorium pangan untuk memastikan keamanan pangan yang dijual, dihidangkan, atau disediakan di Makkah.
Penyelenggaraan haji tahun 2025 diprediksi akan menjadi yang terbesar setelah pandemi COVID-19. Jumlah jemaah haji saat itu dibatasi karena alasan kesehatan, tetapi saat ini jumlah jemaah kembali meningkat, dengan permintaan izin usaha penginapan melonjak 54%. Dari Indonesia sendiri, jumlah jemaah haji tahun ini mencapai rekor 221 ribu orang. Tantangan di masa pandemi menjadi fokus utama, namun upaya pemerintah dan pihak terkait telah disiapkan untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan aman.