Penyelidikan polisi dalam kasus dugaan penganiayaan santri di Ponpes Ora Aji, Sleman, DIY, telah mengungkap adanya pemukulan terhadap korban. Pemeriksaan menunjukkan bahwa para pelaku menggunakan tangan kosong maupun alat dalam melakukan pemukulan tersebut. Selain itu, polisi juga menyita seperangkat aki tanpa daya dan kabel sebagai bagian dari hasil penyelidikan.
Menurut Kapolresta Sleman, dugaan penganiayaan ini dipicu oleh ketidakpuasan para pelaku terhadap korban yang diduga melakukan pencurian di lingkungan pondok pesantren. Meskipun kedua belah pihak telah mencoba jalur mediasi namun gagal, 13 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, beberapa di antaranya masih di bawah umur.
Sementara itu, kuasa hukum korban mengungkap bahwa korban telah mengalami dua kali penganiayaan terkait dugaan pencurian di ponpes tersebut. Meskipun pihak ponpes membantah aksi penganiayaan dan pengeroyokan yang dituduhkan, mereka mengakui adanya kontak fisik antara para pelaku dengan korban. Hal ini dijelaskan sebagai upaya memberikan pelajaran moral dalam suasana kebersamaan di antara santri. Meski demikian, pihak kuasa hukum korban menyoroti ketidakpedulian pihak ponpes terhadap kasus ini dan mengkritik keputusan untuk tidak menahan tersangka dalam kasus tersebut.
