Rismon Hasiholan Sianipar, seorang ahli forensik digital, telah ditanyai oleh Polda Metro Jaya sebanyak 97 pertanyaan terkait kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Rismon menjelaskan bahwa ia diminta untuk klarifikasi atas undangan dari Polda Metro Jaya sebagai terundang atau saksi, bukan terlapor. Selama hampir tujuh jam, ia menjawab berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan metode-metode ilmiah yang ia teliti, namun ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa ia jawab karena bersifat teknis.
Pada kesempatan tersebut, Rismon juga mengungkapkan bahwa pertanyaan yang diajukan oleh penyidik Polda Metro Jaya berkaitan dengan media sosialnya dan diskusi dengan Roy Suryo. Rismon juga menjelaskan bahwa ia melakukan analisis terhadap lembar pengesahan dan skripsi Pak Jokowi yang ia publikasikan di akun YouTube Balige Academy. Sebagai peneliti independen, dia menjelaskan bahwa dirinya memiliki kewajiban untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul di tengah masyarakat, tanpa harus memiliki otoritas tertentu.
Ini menunjukkan bahwa Rismon Sianipar menghadiri klarifikasi oleh Polda Metro Jaya dengan dukungan data dan analisis yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penyidik. Keberadaannya sebagai seorang peneliti independen telah memberikannya kewenangan untuk menyampaikan informasi yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Pada akhirnya, proses klarifikasi ini akan membantu mengungkap fakta yang berkaitan dengan tuduhan ijazah palsu terhadap Presiden Jokowi.