Pada Sabtu pagi, 17 Mei 2025, Jakarta kembali menjadi sorotan dunia karena kualitas udaranya yang memburuk. Berdasarkan data terbaru dari situs pemantauan udara global IQAir, Ibu Kota Indonesia menduduki peringkat ke-11 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) Jakarta tercatat di angka 114, masuk dalam kategori “tidak sehat bagi kelompok sensitif”. Konsentrasi partikel halus PM2.5, polutan berbahaya yang bisa masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah, juga berada pada level yang mengkhawatirkan.
Meskipun Jakarta berada di peringkat ke-11, masih ada kota lain dengan kualitas udara lebih buruk. Lahore, Pakistan menempati peringkat teratas dengan AQI 171, disusul oleh Kuwait City, Chengdu, Dubai, dan Dhaka. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta berkomitmen untuk mengembangkan sistem pemantauan kualitas udara dengan meniru pendekatan dari kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok. Jakarta kini memiliki 111 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU), meningkat dari hanya 5 unit beberapa tahun lalu.
Asep Kuswanto, Kepala DLH DKI, menegaskan bahwa keterbukaan informasi terkait kualitas udara sangat penting. Penambahan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah sedang direncanakan untuk disebar di berbagai titik Jakarta guna memberikan data real-time yang lebih luas dan akurat. Polusi udara di Jakarta tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga memerlukan kontribusi dari masyarakat dalam mengurangi dampaknya seperti dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, memilih transportasi umum atau bersepeda, menanam pohon, dan mengurangi pembakaran sampah.
Masuknya Jakarta dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia menyerukan tindakan serius dari pemerintah dan kesadaran kolektif masyarakat untuk memperbaiki kondisi tersebut. Polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga hak asasi manusia untuk hidup sehat dan aman. Maka, mari bersama-sama wujudkan Jakarta yang tidak hanya padat dan sibuk, tapi juga sehat dan layak untuk ditinggali.