Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengungkapkan bahwa pemusnahan amunisi di Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat melibatkan berbagai jenis amunisi yang meledak. Kristomei menegaskan bahwa terdapat berbagai jenis amunisi yang harus dimusnahkan, seperti MKK, MKB, serta granat dan mortir. Meskipun tidak merinci jumlah total amunisi yang meledak, Kristomei menjelaskan bahwa amunisi yang telah melewati masa kedaluwarsa wajib dimusnahkan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Sejalan dengan Kristomei, Kolonel Inf Mahmuddin dari Kodam III/Siliwangi mengonfirmasi bahwa pemusnahan amunisi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Namun, kejadian tragis terjadi saat pemusnahan di lubang ketiga yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Saat ini, tim TNI AD masih menyelidiki penyebab ledakan yang mengakibatkan korban meninggal.
Penting untuk mencatat bahwa amunisi yang sudah kedaluwarsa harus dimusnahkan dengan benar sesuai prosedur untuk mencegah risiko dan bahaya yang mungkin terjadi. Proses pemusnahan harus dilakukan dengan hati-hati dan mendetail untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pihak terlibat. Semua korban yang meninggal dunia telah dievakuasi untuk tindakan lebih lanjut di RSUD Pameungpeuk.
