Seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) bernama SSS telah meminta maaf setelah mengunggah foto meme wajah Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Melalui kuasa hukumnya, Khaerudin Hamid Ali Sulaiman, SSS secara resmi meminta maaf kepada kedua presiden dan mengakui kesalahannya. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Prabowo, Jokowi, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas penangguhan penahanan yang telah dilakukan. Bareskrim Polri melakukan penangguhan penahanan setelah SSS meminta maaf dan menyesali perbuatannya.
Proses hukum ini menuai kritik dari publik, dan Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengajukan diri sebagai penjamin atas nasib SSS. Politikus Partai Gerindra tersebut meyakini bahwa SSS tidak akan melarikan diri. Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, berpendapat bahwa Presiden Prabowo harus bersikap aktif dalam membantu melepaskan SSS dari kasus ini. Ia menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat. Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M. Isnur juga menambahkan bahwa meme yang dibuat oleh mahasiswi ITB adalah bagian dari kritik dan bukan menghina. Ia berpendapat bahwa mahasiswi tersebut menyampaikan pendapat dan kritiknya terhadap kebijakan yang diambil oleh kedua presiden tersebut.
