Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan alasan mengapa merujuk siswa nakal ke barak militer. Dia menunjukkan bahwa ketidakmampuan orang tua dalam mendidik anak-anak mereka menjadi salah satu pertimbangan utama. Dedi percaya bahwa banyak orang tua dan guru saat ini menghadapi kesulitan dalam mengelola anak-anak dan murid-murid mereka.
Hingga saat ini, sebanyak 69 siswa termasuk dalam program pembinaan di barak militer. Dari jumlah tersebut, 39 siswa berasal dari SMP di Kabupaten Purwakarta dan 30 siswa dari SMP dan SMA di Kota Bandung. Menurut Dedi, para siswa yang mengikuti program pembinaan tersebut dalam keadaan senang dan kebutuhan mereka terpenuhi dengan baik.
Dedi memberikan penjelasan bahwa orang tua yang merasa tidak dapat lagi mendidik anak mereka dapat mendaftarkan anak ke barak militer. Proses pendaftaran ini melibatkan surat pernyataan dari orang tua yang menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam mendidik anak. Dedi juga menjelaskan bahwa program pembinaan tersebut didukung oleh regulasi hukum yang sesuai dan anggaran dari pemerintah daerah dan kepala daerah di Jawa Barat.
Dengan adanya program ini, Dedi berharap dapat memberikan dampak positif dan bantuan bagi siswa yang membutuhkan bimbingan khusus. Adapun anggaran untuk program pembinaan tersebut diharapkan akan dimasukkan ke dalam rencana perubahan anggaran daerah di provinsi Jawa Barat. Semua langkah yang diambil dalam program ini, menurut Dedi, telah sesuai dengan payung hukum yang ada.