Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan data terkait kasus perundungan atau bullying di beberapa program dokter spesialis. Setelah dibukanya kanal pengaduan bullying PPDS pada Juni 2023, data tersebut mulai terungkap. Dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Budi menyampaikan bahwa prodi penyakit dalam, bedah, anestesi, dan obgyn anak merupakan prodi dengan kasus perundungan terbanyak. Data ini diperoleh dari hasil koordinasi dengan Kemenristekdikti, dengan prodi penyakit dalam mencatatkan 80 kasus bullying. Selain itu, Kemenkes juga mencatat temuan 632 kasus praktik perundungan dan pungutan liar yang terjadi dalam program pendidikan dokter spesialis di berbagai rumah sakit dan institusi pendidikan di Indonesia. Dari 2.668 pengaduan yang diterima sejak Juni 2023, kasus-kasus tersebut terverifikasi sebagai kasus perundungan. Bentuk perundungan yang ditemukan meliputi hal-hal seperti hukuman push-up, memakan cabai, berdiri selama berjam-jam, dan meminum telur mentah yang sering didokumentasikan dan disebar di grup WhatsApp. Menkes Budi juga mengungkap bahwa bentuk perundungan yang paling umum adalah verbal di grup komunikasi, seperti penggunaan bahasa kasar oleh senior kepada junior. Berita ini dapat menjadi sinyal penting untuk menindaklanjuti kasus-kasus perundungan dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi mahasiswa PPDS.
Daftar Prodi PPDS Teratas Kasus Bullying & Penyakit Dalam
