Profesor Marsudi Wahyu Kisworo telah melaporkan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terkait upaya pencopotannya dari jabatan Rektor Universitas Pancasila (UP) oleh Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPP-UP). Marsudi mencatat bahwa pencopotan tersebut dinilai cacat prosedur dan dilakukan secara sewenang-wenang tanpa memberikan ruang pembelaan. Dia berencana untuk menyampaikan laporan tersebut kepada Kemendikti Saintek dengan harapan dapat membuktikan bahwa prosedur pencopotan tidak sesuai.
Surat Keputusan yang mengeluarkan Marsudi dari jabatannya tertuang dalam Nomor 04/KEP/KA.PEMB/YPP-UP/IV/2025 dan diterbitkan pada 24 April 2025. Marsudi merasa bahwa alasan pencopotan yang tercantum dalam surat tersebut bersifat subjektif dan sulit untuk dibuktikan. Dengan demikian, dia telah mengirimkan surat permintaan audiensi ke Kemendikti Saintek dan sedang menyiapkan bukti dan dokumen untuk membuktikan ketidakberdasaran dan sewenang-wenangnya pencopotan tersebut.
Apabila penyelesaian melalui Kemendikti Saintek tidak berhasil, Marsudi berencana untuk menempuh langkah hukum, baik perdata maupun pidana. Dia juga menyatakan bahwa pencopotan tersebut diduga berkaitan dengan sikapnya membela korban kasus pelecehan seksual yang melibatkan eks Rektor UP, Edie Toet Hendratno (ETH), dan bahwa adanya tekanan dan intimidasi terhadap beberapa pejabat universitas termasuk dirinya.
Universitas Pancasila belum memberikan pernyataan resmi mengenai alasan pencopotan Marsudi. Namun, telah terjadi pelantikan Pejabat Sementara (Pjs) Rektor Universitas Pancasila yang dijabat oleh Adnan Hamid. Penunjukan Adnan Hamid sebagai Pjs Rektor diharapkan dapat menjaga stabilitas operasional kampus dan berjalan sesuai dengan statuta Universitas Pancasila. Hal ini merupakan langkah untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan universitas hingga terpilihnya Rektor definitif. Siswono Yudho Husodo, Ketua Pembina YPP-UP, menyambut positif penunjukan Adnan dan berharap agar roda kepemimpinan dapat berjalan dengan baik di masa transisi tersebut.
