Industri kripto mencatat pertumbuhan bisnis kasino kripto yang signifikan pada tahun 2023 meskipun adanya larangan di beberapa negara. Pendapatan kotor permainan (GGR) kasino kripto mencapai USD 81,4 miliar atau sekitar Rp 1,3 kuadriliun pada tahun tersebut, menunjukkan peningkatan hingga lima kali lipat dari tahun sebelumnya. Faktor penyumbang lonjakan ini antara lain adalah aksesibilitas platform lepas pantai yang tidak teregulasi, di mana banyak pengguna menggunakan VPN untuk terlibat dalam perjudian daring, termasuk yang berkaitan dengan kripto.
Kasino kripto terkemuka kini mengklaim mendapatkan bagian yang signifikan dari transaksi Bitcoin global dan melaporkan pertumbuhan yang substansial dalam GGR mereka. Laporan dari Financial Times mengungkapkan bahwa kasino-kasino ini, yang beroperasi di yurisdiksi seperti Curaçao dan Malta, kini menjadi pesaing serius bagi perusahaan perjudian tradisional besar, mengindikasikan perkembangan terus meningkat dalam lanskap pasar permainan daring.
Namun, di beberapa negara, kasino kripto dilarang untuk beroperasi, seperti yang terjadi di Singapura. Pada tahun 2024, Parlemen Singapura mengubah Undang-Undang Pengawasan Kasino untuk melarang penggunaan mata uang kripto di kasino sebagai upaya untuk mengatasi masalah pencucian uang dan aktivitas kriminal dalam sektor perjudian. Amandemen tersebut memberikan kekuatan lebih kepada Otoritas Regulasi Perjudian (GRA) dan memberlakukan kontrol yang lebih ketat untuk melindungi dari pengaruh kriminal serta melindungi kelompok rentan.
Perubahan tersebut mencerminkan komitmen Singapura dalam menangani aktivitas ilegal dan meningkatkan pengawasan regulasi dalam industri kasino. Undang-undang baru secara tegas melarang penggunaan mata uang kripto untuk transaksi dalam kasino, sebagai langkah preventif untuk mengatasi potensi eksploitasi mata uang digital untuk pencucian uang dan kegiatan ilegal lainnya. Oleh karena itu, langkah-langkah pengaturan semacam ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan perjudian yang lebih aman dan terkendali.
