Kemenkes Terima Aduan Testis PPDS Unsri: Kasus Konsulen Ditendang

by -58 Views

Dugaan insiden kekerasan di lingkungan Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS) memunculkan keprihatinan di Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan. Seorang mahasiswa PPDS anestesi di Unsri mengalami pendarahan pada testisnya setelah diduga ditendang oleh seorang konsulen. Korban tersebut bahkan harus dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) akibat cederanya. Kasus yang terjadi telah dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengonfirmasi penerimaan laporan tersebut. Kementerian sedang menyelidiki kasus tersebut untuk menemukan fakta-fakta yang lebih jelas mengenai korban dan pelaku. Jika terbukti terjadi kekerasan, maka penangguhan surat tanda registrasi (STR) dokter bisa diberlakukan sebagai tindakan sanksi. CNNIndonesia.com sedang berupaya untuk mendapatkan pernyataan resmi dari pihak yang terkait seperti Unsri, FK Unsri, dan RSUP M Hoesin Palembang terkait insiden yang terjadi.

Ditengah kabar ini, Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan telah menerima sebanyak 2.621 laporan terkait dugaan kekerasan dalam lingkungan PPDS sepanjang tahun lalu hingga akhir Maret 2025. Hal ini menunjukkan besarnya perhatian yang harus diberikan untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan para mahasiswa PPDS. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyoroti masalah peningkatan kualitas pendidikan dokter spesialis di rumah sakit pendidikan, dimana pengawasan harus diperketat untuk mencegah terjadinya kekerasan di tempat-tempat akademis kedokteran. Menjaga harmoni dan keselamatan para mahasiswa PPDS menjadi prioritas untuk mewujudkan lingkungan akademis yang aman dan nyaman untuk belajar.

Semua ini membuktikan betapa pentingnya peraturan dan etika dalam dunia pendidikan medis untuk mencetak dokter-dokter yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga berkualitas sebagai manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan etika profesi. Setiap kasus kekerasan yang terungkap harus dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan sistem pendidikan kedokteran di Indonesia. Artinya, keselamatan, integritas, dan kesejahteraan para mahasiswa PPDS harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh institusi terkait.

Source link