Pernyataan Anggota DPR RI Komisi III, Abdullah, terkait tindakan anggota TNI yang menghadiri acara diskusi mahasiswa di UIN Walisongo Semarang berjudul ‘Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik’ menuai kritik. Abdullah menilai kehadiran anggota TNI dalam diskusi tersebut sebagai upaya intimidasi terselubung yang dapat mengancam kebebasan berpendapat dan berpikir mahasiswa. Menurutnya, peristiwa ini menciptakan iklim ketakutan dan mengancam kebebasan berpikir serta sikap kritis mahasiswa. Abdullah menegaskan pentingnya TNI menghormati supremasi sipil dan kebebasan akademik yang tetap dilindungi oleh undang-undang serta diamanatkan dalam reformasi.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy, membenarkan kehadiran anggota TNI dalam acara diskusi tersebut. Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa tugas anggota TNI yang hadir hanya sebatas dalam rangka monitoring wilayah, karena adanya pamflet undangan diskusi dari akademisi yang terbuka secara umum. Ia juga menyampaikan bahwa pria berbaju hitam yang disorot dalam peristiwa tersebut bukanlah anggota TNI dan tidak ada intervensi dari TNI terhadap acara diskusi kampus. Demikianlah informasi terkait diskusi mahasiswa di UIN Walisongo Semarang yang menuai perhatian dari berbagai pihak.