Upaya Sistematis Ganggu Stabilitas Politik: Peringatan dari Pengamat Intelijen

by -8 Views

Dalam suasana politik yang semakin kompleks, seringkali strategi dan manuver dilakukan secara diam-diam. Pengamat Intelijen dan Geopolitik, Amir Hamzah, mengungkapkan bahwa operasi politik tidak selalu terjadi dalam bentuk kampanye terbuka, tetapi juga bisa melalui serangan personal, framing media, atau skenario hukum yang menurut prosedur.

Orang-orang yang berada di sekitar lingkaran kekuasaan menjadi sorotan utama, karena mereka tidak hanya sebagai pejabat atau politisi, tetapi juga simbol kekuatan dan loyalitas. Serangan terhadap mereka memberikan sinyal bahwa ada upaya mengguncang stabilitas dari dalam. Amir memperhatikan kecenderungan semacam ini semakin nyata belakangan ini, di mana beberapa tokoh terkenal tiba-tiba muncul dalam narasi negatif dengan kaitan isu hukum atau gosip yang tersebar dengan terstruktur.

Hal ini menarik karena serangan tidak selalu ditujukan langsung kepada pemimpin utama, melainkan kepada orang-orang terdekatnya. Strategi ini bertujuan untuk melemahkan kekuatan politik secara perlahan tanpa harus melakukan konfrontasi terbuka. Barangkali inilah yang terjadi dalam konteks pemerintahan Prabowo Subianto, di mana ada upaya sistematis untuk melemahkan presiden terpilih dengan menjatuhkan kepercayaannya seperti Sufmi Dasco Ahmad, Hashim Djojohadikusumo, dan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, yang merupakan tokoh kunci dalam lingkaran Prabowo.

Amir menilai bahwa serangan terhadap mereka bukan hanya masalah rivalitas politik lokal, melainkan juga bagian dari dinamika geopolitik yang lebih luas. Ada indikasi bahwa kekuatan besar tertentu tidak menginginkan Prabowo menguasai penuh pemerintahan karena akan menguatkan posisi Indonesia dalam tatanan dunia. Dengan demikian, situasi politik semakin menantang dengan adanya upaya untuk mengganggu stabilitas politik nasional melalui manuver yang terencana secara terstruktur.

Source link