Huru-Hara Tarif Trump Ganggu Pasar Bitcoin, Investor Berpaling ke Stablecoin

by -12 Views

Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyebabkan pasar kripto mengalami gangguan. Investor terlihat mulai beralih ke aset kripto dengan nilai yang stabil, menyusul penundaan pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari. Keputusan ini mempengaruhi nilai mata uang kripto seperti Bitcoin dan altcoin.

Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal, mengungkapkan bahwa situasi makro saat ini membuat investor lebih berhati-hati terhadap aset berisiko. Bitcoin mengalami koreksi lebih dari 25% dari puncaknya, sementara altcoin juga mengalami hal serupa. Volume perdagangan yang menurun dan minimnya minat beli menandakan pasar masih dalam fase konsolidasi dengan tekanan jual yang belum sepenuhnya mereda.

Investor kripto di Indonesia mulai beralih ke aset stablecoin seperti Tether (USDT). Data Bappebti menunjukkan bahwa USDT telah menjadi aset kripto paling banyak diperdagangkan di Indonesia selama dua tahun terakhir, mengungguli Bitcoin, Ethereum, dan Solana. Volume perdagangan USDT di tiga bursa kripto terbesar Indonesia telah mencapai angka USD 7 miliar sejak awal 2024.

Pasar kripto juga menyaksikan perdagangan USDT/IDR di Tokocrypto yang menyumbang lebih dari 25% dari total volume harian dalam 24 jam terakhir. Stabilitas harga USDT membuatnya menjadi alat lindung nilai terhadap volatilitas rupiah, dan juga menjadi jangkar utama dalam aktivitas trading lokal. Iqbal menambahkan bahwa stabilitas USDT membantu menjaga likuiditas dan menjadi alternatif menarik bagi investor yang ingin menghindari risiko fluktuasi harga kripto secara langsung.

Source link