Pada Rabu, 9 April 2025, Pengadilan di Tiongkok mengadakan lelang barang sitaan yang cukup unik dan mengejutkan. Lelang tersebut menawarkan 100 ton buaya hidup secara daring melalui Platform Lelang Peradilan Alibaba. Tawaran awal untuk buaya-buaya tersebut ditetapkan sebesar empat juta Yuan atau sekitar Rp9,2 miliar. Yang menarik adalah pembeli yang tertarik harus mengambil sendiri buaya-buaya tersebut di penangkaran.
Lelang ini dipicu kehebohan di masyarakat, terutama di media sosial, setelah Pengadilan Rakyat Shenzhen Nanshan melakukan lelang terhadap buaya-buaya milik Guangdong Hongyi Crocodile Industry Company. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 oleh Mo Junrong, yang pernah dijuluki “Dewa Buaya” dan memiliki modal terdaftar lebih dari 50 juta yuan. Aset perusahaan disita setelah gagal membayar utang, sehingga pengadilan mencoba melikuidasi asetnya.
Lelang resmi dimulai pada 10 Maret dan akan berlangsung hingga 9 Mei. Buaya yang ditawarkan adalah buaya siam, yang merupakan spesies yang digunakan untuk berbagai produk, mulai dari kulit dan daging hingga kosmetik dan tonik kesehatan. Meskipun pengumuman lelang ini telah dilihat oleh ribuan orang, belum ada yang mendaftar untuk menawar. Netizen di Tiongkok pun dihebohkan dengan lelang unik ini, dengan beberapa penasaran siapa yang akan membeli buaya-buaya tersebut.
Lelang ini membutuhkan pembeli yang memiliki lisensi pengembangbiakan buatan untuk satwa liar akuatik dan fasilitas serta kemampuan transportasi yang memadai. Meskipun unik dan menarik, belum ada pembeli yang berani mendaftar untuk menawar pada lelang yang bertempat di Tiongkok ini.