Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengomentari perjalanan Bupati Indramayu, Lucky Hakim, ke Jepang selama masa mudik Lebaran 2025 dengan menyatakan bahwa tidak perlu pergi ke Negeri Matahari Terbit hanya untuk membahagiakan anak-anak. Dedi menjelaskan bahwa sebagai pejabat negara, mereka terikat oleh peraturan negara, meskipun penting bagi orang tua untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak. Dia menyarankan bahwa anak-anak pejabat, terutama pimpinan daerah, seharusnya merasa bahagia di kabupaten atau kotanya sendiri.
Dedi juga menekankan pentingnya menciptakan tempat-tempat indah di Jawa Barat agar pejabat daerah dapat berkreasi di wilayah kerjanya. Dia mempertanyakan mengapa tidak memperbaiki masalah infrastruktur di Indramayu, khususnya terkait dengan kegiatan berbahaya seperti penyapu koin di jalan arteri pantura. Dedi menyatakan bahwa ini adalah masalah kebudayaan yang harus segera diatasi dengan edukasi yang tepat.
Terkait dengan perjalanan Lucky Hakim, Dedi menegaskan bahwa cuti pejabat negara harus sesuai dengan surat instruksi dari Kementerian Dalam Negeri dan akan bergantung pada hasil pemeriksaan dan sanksi dari Kementerian tersebut. Lucky Hakim sendiri memberikan klarifikasi bahwa perjalanan ke Jepang bersama keluarga sudah direncanakan sejak lama dan dia berusaha untuk bertanggung jawab dengan memajukan kepulangan agar tidak meninggalkan tugas sebagai kepala daerah. Meskipun mengalami kendala dalam izin cuti, dia tetap berkomunikasi intensif dengan Wakil Bupati Indramayu selama berada di luar negeri.
