Mantan Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol, meminta maaf kepada rakyat karena gagal memenuhi harapan dan ekspektasi mereka. Yoon merasa sangat menyesal atas ketidakmampuannya dan menghargai dukungan yang diberikan oleh rakyat selama dia bertugas. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Yonhap pada Jumat, 4 April 2025, Yoon menyatakan perasaannya dengan tulus.
Yoon juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat karena telah memberinya kesempatan untuk memperjuangkan kebaikan negara. Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa di negara tersebut juga meminta maaf kepada rakyat setelah pemakzulan Yoon dan mengajak semua pihak untuk bersatu dan menghindari kekerasan.
Pemimpin sementara PPP, Kwon Young-se, menyatakan bahwa partainya dengan menghormati menerima keputusan Mahkamah Konstitusi tentang pemakzulan Yoon. Keputusan pemakzulan tersebut diambil setelah Yoon mengumumkan darurat militer pada 3 Desember 2024, yang kemudian dicabut oleh parlemen Korea Selatan. Akibat tindakannya itu, Yoon akhirnya dipecat dari jabatan Presiden.
Saat ini, Korea Selatan dihadapkan pada pemilihan umum lebih awal, di mana presiden baru harus dipilih dalam waktu 60 hari. Sementara itu, Perdana Menteri Han Duck-soo akan melanjutkan menjalankan tugas sebagai kepala negara. Situasi politik di Korea Selatan menjadi menarik untuk diikuti karena adanya perubahan kepemimpinan yang akan datang.