Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkap alasan di balik pendidikan bela negara bagi aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Barat dengan melibatkan TNI dan Polri. Dedi menyatakan bahwa saat ini spirit bela negara di kalangan ASN tergolong rendah, begitu juga dengan pemahaman tentang negara yang masih minim. Oleh karena itu, Dedi merasa perlu untuk melakukan suatu terobosan guna membangun kesadaran dan semangat bela negara di kalangan ASN.
Menurut Dedi, kesadaran bela negara dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu formal dan kultural. Pendekatan formal dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, sementara pendekatan kultural melibatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan alam serta lingkungan sekitar sebagai bagian dari bela negara. Dedi juga merencanakan untuk memberikan pendidikan bela negara kepada ASN Jabar dengan melibatkan TNI-Polri pada bulan Juni 2025.
Selain itu, Dedi telah meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk mengumumkan ASN dengan kinerja terbaik dan terburuk setiap bulannya sebagai bentuk motivasi agar ASN tetap konsisten dalam memberikan kinerja terbaik. Penilaian performa ini juga dianggap penting sebagai penyelarasan antara tunjangan yang diterima dan kinerja yang ditunjukkan oleh para ASN.
Sebelumnya, Dedi juga telah menjalin kerja sama dengan TNI-Polri dalam pembangunan infrastruktur di Jawa Barat. Kesepakatan tersebut meliputi berbagai aspek, mulai dari pembangunan jalan, pengelolaan sampah, pelatihan bela negara, hingga penanganan bencana. Meskipun mendapat kritik dari beberapa pihak terkait aspek aturan yang belum jelas, Dedi tetap yakin bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan di Jawa Barat.
