Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menyatakan keterbukaannya terhadap pendatang baru yang datang ke Jakarta setelah Lebaran. Hal ini merupakan tanggapan terhadap imbauan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, yang melarang pemudik membawa keluarga ke Jakarta saat arus balik, terutama keluarga yang tidak memiliki keterampilan.
Rano, atau Bang Doel, menegaskan bahwa siapapun yang ingin datang ke Jakarta dipersilakan. Pemerintah tidak akan melakukan operasi kependudukan karena menyadari bahwa Jakarta merupakan tempat yang memberikan harapan bagi banyak orang. Kebijakan Pemprov DKI Jakarta ini tercermin dari Gubernur Pramono Agung yang juga berasal dari Kediri.
Meskipun membuka pintu bagi pendatang baru, Pemprov DKI Jakarta tetap menekankan pentingnya memiliki keterampilan bagi mereka yang ingin merantau di Jakarta. Rano mengimbau agar tidak datang dengan tangan hampa, karena akan bersaing dengan masyarakat setempat. Keterampilan atau skill menjadi aspek penting dalam berkompetisi di Jakarta.
Pemprov Jakarta juga mengantisipasi arus urbanisasi yang padat setiap usai Lebaran. Rano menyebut bahwa mudik bersama yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian adalah untuk mengukur jumlah pemudik dan mencegah lonjakan urbanisasi yang tidak terkendali.
Dengan jumlah pemudik yang mencapai ribuan, Pemprov DKI Jakarta berupaya menjaga kepadatan urbanisasi agar tidak semakin meningkat. Rano mengimbau warga Jakarta dan pendatang baru untuk mematuhi aturan yang berlaku, serta bersama-sama membangun Jakarta melalui keterampilan dan kontribusi positif.