Analisis Kinerja Bitcoin Kuartal Pertama 2025: Penurunan Terburuk Sejak 2020

by -63 Views

Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 7% selama kuartal pertama tahun 2025, menjadikannya kuartal terburuk sejak tahun 2020. Meskipun demikian, para analis optimis bahwa harga Bitcoin akan pulih di kuartal kedua. Pada bulan Januari 2025, Bitcoin mencatat rekor tertinggi sepanjang masa mencapai USD 108.786 atau sekitar Rp 1,8 miliar. Namun, kebijakan tarif ekonomi yang diterapkan oleh Presiden Trump menyebabkan penurunan tajam dalam nilai Bitcoin, turun hingga USD 76.700 di beberapa bursa.

Para analis meyakini bahwa volatilitas pasar kemungkinan akan mereda dalam beberapa minggu ke depan. Sina G dari 21st Capital menyatakan bahwa setelah ketidakpastian pasar terkait tarif dan belanja pemerintah terselesaikan, fokus pasar kemungkinan akan beralih ke pemotongan pajak, deregulasi, dan suku bunga yang lebih rendah, faktor-faktor yang akan meningkatkan minat investor ke dalam Bitcoin dan aset digital.

Aurelie Barthere dari Nansen juga menyatakan bahwa ketidakpastian terkait kebijakan tarif dapat mereda setelah Menteri Keuangan AS, Bessent, mengambil pendekatan yang lebih pragmatis dalam negosiasi perdagangan. Meskipun demikian, masih ada potensi volatilitas tambahan akibat pengumuman tarif antara AS dan Zona Euro.

Sejarah menunjukkan bahwa harga Bitcoin cenderung pulih di kuartal kedua, dengan rata-rata kenaikan sebesar 27% selama 13 tahun terakhir. Selama periode yang sama, Bitcoin telah mencatat keuntungan setidaknya dalam tujuh dari 13 tahun terakhir. Dengan adanya harapan ini, optimisme terus memenuhi pasar Bitcoin meskipun menghadapi kuartal pertama yang sulit.

Source link