Pihak berwenang India menangkap seorang pria asal Lithuania, Aleksej Bešciokov terkait penggunaan bursa kripto Garantex dalam sebuah peristiwa yang terjadi di Kerala. Penangkapan terjadi saat Bešciokov sedang berlibur bersama keluarganya. Biro Investigasi Pusat India (CBI) menahan Bešciokov ketika ia hendak meninggalkan negara tersebut sebagai respons terhadap tuduhan yang diajukan di Amerika Serikat (AS) terkait konspirasi untuk melakukan pencucian uang, mengoperasikan bisnis pengiriman uang tanpa izin, dan melanggar Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional.
Dakwaan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia menunjukkan bahwa Bešciokov dan tersangka lainnya, Aleksandr Mira Serda, diduga memfasilitasi transaksi ilegal melalui bursa kripto Garantex. Bursa ini disebut telah digunakan untuk berbagai aktivitas terlarang seperti ransomware, peretasan, perdagangan narkoba, dan pelanggaran sanksi sejak tahun 2019. Garantex sendiri telah ditempatkan di bawah pengawasan ketat dan menangguhkan semua layanan termasuk penarikan setelah Tether membekukan USD 27 juta dalam USDT terkait operasinya.
Otoritas AS juga menyita tiga domain yang terkait dengan bursa Garantex sebagai bagian dari tindakan hukum. Jaksa penuntut menyatakan bahwa Bešciokov dan Mira Serda sengaja mengaburkan transaksi kriminal yang diproses melalui platform tersebut. Dalam satu insiden, Garantex diduga memberikan data yang menyesatkan dan tidak lengkap untuk menyembunyikan kepemilikan akun yang terkait dengan Mira Serda ketika diminta informasi oleh penegak hukum Rusia.
Setiap keputusan investasi tetap ada di tangan pembaca dan sebaiknya dilakukan setelah melakukan pembelajaran dan analisis. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.