Langkah Bolivia Menggunakan Kripto untuk Impor Energi

by -11 Views

Pemerintah Bolivia telah mengambil tindakan inovatif dengan menggunakan mata uang kripto untuk membayar impor energi sebagai respons terhadap krisis bahan bakar dan kelangkaan dolar yang semakin memburuk. Yacimientos Petrolíferos Fiscales Bolivianos (YPFB), perusahaan energi negara, bersama dengan pejabat pemerintah, mengumumkan keputusan ini sebagai langkah strategis untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi Bolivia. Penurunan cadangan devisa negara ini telah memperparah krisis bahan bakar, menyebabkan antrian panjang di pom bensin dan protes dari masyarakat yang terdampak. YPFB telah memperkenalkan sistem pembayaran dengan mata uang kripto untuk transaksi impor energi guna mendukung subsidi bahan bakar nasional di tengah keterbatasan cadangan dolar yang semakin kritis. Meskipun keputusan ini telah disetujui, Bolivia masih belum sepenuhnya menggunakan aset digital dalam transaksi impor energi, namun rencananya adalah untuk segera menerapkannya dalam waktu dekat. Selama beberapa dekade, Bolivia dikenal sebagai pengekspor energi bersih berkat cadangan gas alamnya yang melimpah, namun saat ini negara ini beralih menjadi importir energi. Langkah Bolivia dalam menggunakan kripto dalam perdagangan energi mencerminkan perubahan signifikan dalam menghadapi tantangan ekonomi global, dengan semakin banyak negara mencari alternatif terhadap dolar AS. Seperti semua investasi, keputusan investasi dalam kripto memiliki risiko dan pembaca disarankan untuk melakukan analisis mendalam sebelum melakukan transaksi. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas hasil investasi yang timbul dari keputusan pembaca.

Source link