Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta jajarannya untuk melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) guna mengatasi peningkatan intensitas hujan yang diprediksi terjadi pekan depan. Menurut Pramono, OMC harus segera dilakukan apabila intensitas hujan meningkat sesuai dengan proyeksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Jadi modifikasi cuaca, pemerintah Jakarta punya anggaran dan BMKG juga punya anggaran. Tetapi yang paling penting untuk kegiatan pencegahan dan kalau memang betul tanggal 11-12 Maret ini intensitasnya tinggi, maka boleh dilajukan sejak Minggu besok [hari ini],” ujar Pramono di Jakarta, Sabtu (8/3), seperti dilansir dari Detik. BMKG sebelumnya menyatakan bahwa kondisi curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir di Jabodetabek belum mencapai puncaknya.
Puncak cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek diperkirakan terjadi pada dasarian II Maret (11-20 Maret) menurut BMKG. Meskipun BMKG memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Jabodetabek tidak akan mengalami hujan lebat hingga seminggu ke depan, namun wilayah tersebut berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Dengan demikian, tindakan proaktif dalam melakukan operasi modifikasi cuaca merupakan langkah penting yang diperintahkan oleh Pramono untuk mengantisipasi dampak buruk dari peningkatan intensitas hujan di wilayah Jakarta. Perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan BMKG untuk memastikan perlindungan terhadap warga dan lingkungan sekitar dari potensi bencana banjir yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrem. Penanganan yang tepat dan cepat menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi darurat akibat cuaca buruk yang mungkin terjadi.