Pengembangan lembaga pelatihan kerja (LPK) menjadi salah satu solusi yang diusulkan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk mengatasi masalah pengangguran di Indonesia. Dalam pertemuan dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Profesor Fauzan menegaskan bahwa sinergi antara LPK dan perguruan tinggi dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan adaptif. Dengan LPK yang terbuka untuk umum, alumni perguruan tinggi dan masyarakat umum dapat memperoleh keterampilan spesifik yang dibutuhkan oleh industri.
Fauzan juga menekankan bahwa LPK memberikan kesempatan bagi lulusan SMA dan SMK untuk meningkatkan kompetensi mereka sesuai dengan tuntutan pasar kerja dan industri. Kerja sama antar instansi pemerintah, termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dianggap penting untuk mewujudkan program tersebut. Penguatan LPK dan LSP diharapkan mampu menciptakan SDM unggul yang tidak hanya dibutuhkan di dalam negeri, tetapi juga di pasar kerja internasional.
Wamen Fauzan menyatakan keyakinannya bahwa peningkatan kualitas SDM dapat menghasilkan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing industri Indonesia secara global. Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, turut mendukung skema kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kemdiktisaintek sebagai langkah menurunkan angka pengangguran. Secara keseluruhan, kerja sama antar lembaga terkait, termasuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), diharapkan akan menciptakan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja dengan memperoleh sertifikat kompetensi yang diakui.