Seorang pejabat senior Hamas mengecam pernyataan Donald Trump pada Selasa, 4 Februari 2025 yang meminta warga Gaza pergi dari tanah mereka. Hamas menganggap pernyataan tersebut sebagai resep untuk menciptakan kekacauan di Timur Tengah, setelah Trump mengklaim bahwa warga Palestina tidak meninggalkan Gaza karena tidak memiliki alternatif lain. Menurut Hamas, yang benar-benar dibutuhkan adalah mengakhiri pendudukan dan agresi terhadap rakyat Palestina, bukan mengusir mereka dari tanah air mereka. Rekan pejabat senior Hamas, Izzat al-Rishq, juga mengkritik Trump atas komentarnya. Al-Rishq menegaskan bahwa rakyat Gaza telah berhasil menggagalkan rencana pemindahan dan deportasi di bawah pemboman selama lebih dari 15 bulan. Mereka merasa kuat berada di tanah air mereka dan tidak akan menerima skema apapun yang bertujuan untuk mengusir mereka dari rumah mereka.
Trump Minta Warga Gaza Pergi, Reaksi Hamas
