CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

by -2196 Views

Jakarta – Direktur Eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pembentukan kementerian-kementerian khusus dan lembaga-lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang fokus pada isu-isu tertentu.

Berbicara dalam acara briefing media CSIS yang bertajuk “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan di saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme mengenai struktur kabinet ini.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih spesialis untuk menangani area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti adanya kementerian yang didedikasikan untuk mengawasi industri hilir Indonesia. Hal ini, katanya, menegaskan komitmen serius pemerintah untuk mengembangkan sektor pengolahan hilir.

“Ada juga sebuah lembaga yang fokus mengelola program Makanan Bergizi Gratis, khususnya diawasi oleh Badan Gizi. Fokus semacam ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area-area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga mencatat isu luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk berkonsentrasi khusus pada isu-isu terkait Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih fokus pada isu-isu kritis yang dianggap sangat penting,” demikian kesimpulan Yose.

Selama pertemuan perdana Kabinet Merah Putih di Istana Presiden Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk proaktif menghilangkan hambatan dan ketidakefisienan.

“Warga kami sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah cenderung membuat segalanya lebih sulit daripada lebih mudah. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika bisa dibuat sulit, kenapa harus mudah?’ Saya mengimbau para menteri kami untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kami,” tegas Prabowo.

Source link