Setiap Tahun Pramono akan Memberikan Beasiswa Tanpa Harus Diverifikasi

by -39 Views

Minggu, 6 Oktober 2024 – 20:19 WIB

Jakarta, VIVA – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengaku akan memperbaiki program dan fasilitas pendidikan di Jakarta jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta periode 2024-2029. Salah satu program yang ditawarkan adalah penyediaan beasiswa kuliah yang tidak perlu diverifikasi setiap tahun.

Hal tersebut diungkapkan Pramono saat menyampaikan visi-misi dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024 yang diselenggarakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu, 6 Oktober 2024.

“Kami pastikan wajib belajar tuntas selama 12 tahun, tanpa kendala biaya. Kami akan menyediakan beasiswa kuliah yang tidak perlu diverifikasi setiap tahun, tapi langsung dikontrak setelah lulus kuliah,” ujar Pramono.

Tak hanya bagi pelajar, para tenaga pendidik juga akan diberdayakan oleh Pramono. Salah satu program yang ditawarkan adalah memperbaiki permasalahan guru honorer. Ia menilai bahwa guru honorer di Jakarta masih menerima upah yang rendah.

Mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu tidak ingin guru honorer di Jakarta terjerat dengan pinjaman online atau pinjol karena mendapat upah di bawah minimum. Ia berkomitmen untuk meningkatkan upah guru honorer di Jakarta agar mereka bisa hidup layak.

“Kami juga tidak akan lupa untuk memperhatikan kesejahteraan guru honorer yang hanya menerima gaji Rp2 juta setiap bulannya hingga saat ini, agar mereka bisa fokus mengajar dan tidak perlu mencari pekerjaan tambahan. Bahkan, terjerat pinjol hanya untuk bertahan hidup,” katanya.

Debat perdana dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta pada Minggu malam, 6 Oktober 2024. Acara ini diharapkan menjadi ajang menarik bagi warga Jakarta dengan tema utama, Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global.

Tiga pasangan calon yang ikut serta dalam debat ini adalah Ridwan Kamil-Suswono dengan nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto dengan nomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno dengan nomor urut 3.

Debat ini terdiri dari enam segmen, dimulai dengan segmen pertama di mana setiap pasangan calon akan mempresentasikan visi dan misi mereka. Ini menjadi kesempatan bagi para calon untuk menyampaikan pandangan mereka mengenai pengembangan Jakarta ke depan dan bagaimana mereka berencana menangani isu-isu penting yang dihadapi ibu kota.