Minggu, 11 Agustus 2024 – 04:00 WIB
Jakarta, VIVA – Perseteruan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi sorotan yang luas. PBNU bahkan membentuk Panitia Khusus atau Pansus PKB.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum PBNU periode 2010-2021 K.H. Said Aqil Siroj, meminta seluruh kader PKB untuk menganggap serangan, kritikan, dan penggerogotan yang terjadi sebagai cambuk atau jamu. Baginya, tidak masalah jika pahit selama itu menyehatkan.
Dia menegaskan bahwa semakin PBNU mengkritik PKB, maka partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan semakin sehat dan kuat. Said Aqil menyebut bahwa PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin semakin maju, terbukti dengan pencapaian yang bagus di Pileg 2024 dengan penambahan kursi dari 58 menjadi 68 di DPR RI.
Lebih lanjut, Said mengatakan bahwa kesolidan PKB Bandung terjaga karena adanya kekompakan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB. Menurutnya, tanpa kekompakan antara kedua pihak tersebut, kesuksesan tidak akan tercapai.
Said juga menyampaikan bahwa ia termasuk dalam tim lima pendiri PKB yang bertugas membuat konsep partai tersebut. Dari lima orang anggota tim lima, tiga di antaranya telah meninggal dunia, sedangkan dua di antaranya masih hidup, yakni dirinya sendiri dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
Dia juga menambahkan bahwa langkah PKB saat ini semakin mantap dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Hal ini tentu berkat kerja keras dari Muhaimin dan seluruh kader PKB dari tingkat pusat hingga daerah.