Apakah Terjadi Malapraktik Saat Selebgram Meninggal saat Sedot Lemak di Klinik di Depok?

by -33 Views

Senin, 29 Juli 2024 – 00:30 WIB

Depok – Polisi sedang menyelidiki dugaan malapraktik di sebuah klinik kecantikan yang menyebabkan kematian selebgram bernama Ella Nanda (30). Langkah yang diambil adalah memeriksa izin klinik serta kualifikasi dokter yang melakukan operasi sedot lemak tersebut.

“Ini masih dalam proses penyelidikan (dugaan kelalaian), jika ada kelalaian akan kami dalami prosedurnya. Jadi yang akan kami lakukan adalah memeriksa izin klinik, serta kualifikasi dokternya. Apakah dokter tersebut memang memiliki keahlian khusus dalam bidang tersebut, itu yang akan kami telusuri dan periksa,” jelas Kapolres Depok, Kombes Pol Arya Perdana, pada Minggu, 28 Juli 2024.

Informasi awal mengakui adanya kesalahan dalam proses operasi tersebut. Namun, kesalahan yang dimaksud belum dapat dijelaskan.

“Satu dokter dan dua perawat menyatakan bahwa memang terjadi kesalahan di sana. Pembuluh darah pecah yang mengakibatkan korban harus dirawat secara intensif dan akhirnya meninggal dunia,” ujarnya.

Ella menjalani sedot lemak di kedua lengan. Dokter yang menangani adalah dokter A dan dibantu oleh perawat K dan T.

“Dokter tersebut mengatakan bahwa sedot lemak dilakukan di lengan kiri dan kanan. Sedangkan salah satu lengan mengalami masalah setelah proses tersebut,” ungkapnya.

Namun, saat ini pihak berwenang belum dapat memastikan penyebab kematian Ella, apakah karena kelalaian atau faktor lainnya. Polisi juga masih menunggu keterangan dari ahli.

“Tapi sekali lagi saya ingin menekankan bahwa belum bisa dipastikan penyebab kematian Ella. Karena hanya dokter yang bisa menjelaskan alasan kematian itu. Apakah karena pecahnya pembuluh darah atau alasan lainnya, kita tidak tahu. Hanya dokter yang bisa menjelaskannya,” tegasnya.

Kapolres mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan awal dari dokter yang menangani, namun belum mendapatkan detail kronologi kejadian.

“Dokter yang menangani sampai saat ini belum memberikan keterangan detail, hanya sedikit interogasi dilakukan. Yang jelas saat itu ada satu dokter dan dua orang perawat yang menangani,” tambahnya.