Pendekatan Humanis Lebih Efektif dalam Penanganan Konflik

by -61 Views

KORAN GALA – Papua, dengan semua kekayaan alam dan budayanya, sudah lama menjadi wilayah yang strategis dan penuh tantangan bagi Indonesia. Konflik dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah salah satu isu yang memerlukan penanganan khusus, di mana pendekatan intelijen memainkan peran yang sangat penting.

Gerakan separatis OPM telah menjadi masalah besar bagi pemerintah Indonesia selama beberapa dekade. Konflik ini melibatkan aspek militer, sosial, ekonomi, dan budaya. Penanganan yang hanya mengandalkan kekuatan militer seringkali tidak efektif dan justru memperburuk situasi.

Menurut peneliti keamanan di Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia, Nida Rubini, intelijen memiliki peran kunci dalam pemahaman dan penanganan konflik seperti ini. Di Papua, pendekatan intelijen yang berhasil melibatkan pemahaman mendalam tentang kondisi sosial dan budaya lokal.

“Langkah awal yang penting adalah berdialog dengan tokoh masyarakat dan pemimpin lokal untuk lebih memahami akar masalah dan aspirasi masyarakat Papua,” ujar Nida dalam keterangannya pada Rabu, 22 Mei 2024.

Strategi intelijen yang efektif

Dia mengatakan bahwa pada tahun 2017, ketika ketegangan dengan OPM meningkat, TNI mulai menerapkan pendekatan yang lebih humanis dan dialogis. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengumpulan informasi, tetapi juga pada pemahaman dan penyelesaian konflik melalui cara damai dan inklusif.

“Salah satu keberhasilan besar dari strategi ini adalah penurunan signifikan dalam kekerasan. Melalui dialog intensif dan pendekatan kemanusiaan, banyak anggota OPM memilih untuk kembali ke NKRI. Pendekatan ini menunjukkan bahwa dialog dan komunikasi efektif bisa menjadi solusi yang lebih baik daripada kekerasan,” katanya.

Keberhasilan intelijen dalam menangani konflik di Papua tercermin dalam beberapa pencapaian penting. Salah satunya adalah penurunan kekerasan. Dengan menggunakan pendekatan dialog dan humanis, banyak anggota OPM melepaskan senjata mereka dan kembali ke NKRI, mengurangi insiden kekerasan di wilayah tersebut.

Selain itu, pendekatan tanpa kekerasan juga berhasil meningkatkan kepercayaan publik di mana masyarakat Papua mulai merasakan perubahan positif dalam pendekatan pemerintah dan TNI, yang lebih memperhatikan kemanusiaan dan kesejahteraan mereka.

“Dampak positif lainnya adalah pembangunan yang berkelanjutan, di mana dengan berkurangnya konflik, pemerintah dapat lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi di Papua, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat,” jelasnya.

Dalam konteks ini, menurut Nida, sosok seperti Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, yang pernah bertugas di Papua, menunjukkan bagaimana pendekatan dialogis dan humanis dapat diterapkan. Meskipun peranannya penting, fokus utama tetap pada keberhasilan strategi intelijen yang lebih luas. Pengalaman lapangan menunjukkan bahwa prajurit TNI bisa bekerja untuk rakyat dengan penuh empati dan tanpa kekerasan.

Sumber: https://www.koran-gala.id/news/58712731523/pendekatan-humanis-lebih-efektif-dalam-penanganan-konflik

Source link