Jemaah yang Lupa Jalan ke Hotel dapat Meminta Bantuan Petugas Haji di Masjid Nabawi

by -110 Views

Minggu, 19 Mei 2024 – 02:31 WIB

VIVA Nasional – Ketika melaksanakan ibadah wajib dan ibadah sunnah di Masjid Nabawi, sebagian jemaah lupa jalan ke penginapan. Hal ini salah satunya disebabkan karena jemaah masuk dan keluar melalui gerbang yang berbeda.

Mengantisipasi hal ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menempatkan sektor khusus di Masjid Nabawi yang bertugas melakukan pelindungan kepada jemaah.

Kepala Sektor Khusus (Seksus) Nabawi, Surnadi mengatakan, seksus tersebut merupakan gabungan antara pembimbing ibadah, pelindungan jemaah (linjam), anggota tepung (tenaga pendukung), dan pelayanan lansia.

Anggotanya berasal dari berbagai unsur instansi, mulai dari TNI/Polri dan beberapa instansi lainnya. Yuk lanjutkan membaca artikel selengkapnya di bawah ini.

Seksus akan melakukan penjagaan di pos-pos yang sudah kami tempatkan di sudut-sudut gerbang masjid. Apabila ada jemaah yang tersesat atau terpisah dari rombongan, akan diantarkan sampai ke hotel,” ungkapnya, Rabu, 15 Mei 2024 di Masjid Nabawi.

Dalam penugasan di Madinah ini, kita selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan sektor yang ada, baik sektor 1 sampai dengan sektor 5,” ungkap Sunardi kepada tim Media Center Haji.

Dijelaskannya lagi, sistem penjagaan di Masjid Nabawi menggunakan 2 shift. Setiap shift, terdapat sekitar 14 hingga 15 orang dengan jam kerja 8 hingga 12 jam.

Salah seorang petugas seksus, Nurhayati mengatakan bahwa setelah waktu salat selesai, selalu ada jemaah yang terpisah dari rombongan sehingga lupa jalan ke penginapan.

Tugas kita adalah mengantarkan jemaah ini ke penginapannya. Jika dalam waktu bersamaan ada jemaah lain yang juga tersesat, kita akan berkoordinasi dengan petugas sektor agar bisa dijemput,” ulasnya.

Nurhayati mengakui bahwa keberadaan barcode pada kartu jemaah sangat memudahkan dalam mengenali identitas jemaah. Cukup dengan memindai barcode, kita dapat informasi tentang tanda pengenal jemaah.

Dari hasil pemindaian barcode, kita langsung dapat melihat jemaah tersebut berasal dari kloter berapa, tinggal di hotel apa, dan di sektor berapa. Sehingga kita bisa mengantarkan atau menghubungi petugas sektor,” tutur Nurhayati.

Seksus juga menjelaskan bahwa saat masuk ke pelataran masjid, jemaah kadang membuka sandal dan meletakkannya di luar. Sehingga ketika keluar dari masjid, mereka lupa di mana meletakkan sandalnya.

Untuk itu, kami mengimbau seluruh jemaah agar saat ke masjid sandalnya tidak dititipkan. Bawa plastik dan bawa sandal ke dalam masjid. Yang terpenting, jangan lupa bawa kartu identitas,” pesan tim seksus.