Perhatikan Insiden yang Menimpa Warga dan Mahasiswa Katolik Unpam, Benyamin: Tindakan yang Harus Dicegah

by -425 Views

Selasa, 14 Mei 2024 – 21:50 WIB

Serpong – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyoroti masalah kekerasan terhadap mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) yang sempat viral. Mahasiswa Katolik Unpam sempat mengalami kekerasan saat menjalankan ibadah doa rosario di rumah kontrakan.

Baca Juga :

Bey Machmudin Minta ICMI Arahkan Mahasiswa KKN Ikut Tangani Stunting

Benyamin menggelar pertemuan dengan Warga Babakan, Kecamatan Setu dan mahasiswa Katolik Unpam. Pertemuan itu dilakukan di Rumah Dinas Wali Kota Tangsel, Serpong, Selasa, 14 Mei 2024.

Benyamin menyatakan bahwa pertemuan tersebut menunjukkan Tangsel sebagai kota yang aman dan nyaman untuk semua suku serta agama. Menurutnya, persoalan yang sempat terjadi merupakan kesalahpahaman di antara kedua pihak.

Baca Juga :

Universitas Mercu Buana Resmikan Students Learning And Support Centre

“Kami (Pemkot Tangsel) berterima kasih kepada semua yang sudah berkenan hadir di Rumah Dinas Wali Kota. Dan, tentunya saya bersama Forkopimda mengapresiasi kehadiran semua di tempat ini. Turut hadir juga dari Persaudaraan Timur Raya (PETIR), Camat Setu dan Lurah Babakan,” kata Benyamin.

Bagi Benyamin, suasana kondusifitas yang selama ini terbangun di Tangsel berkat semua pihak tanpa terkecuali. Maka itu, ia menyampaikan bahwa tidak ada lagi hal-hal yang bisa merusak kebhinekaan di Tangsel.

Baca Juga :

Surat Kabar Bild Digugat Setelah Tuduh Dosen-dosen di Jerman Sebarkan Anti-Semit

Benyamin menyebut pertemuan ini juga menunjukkan semangat kedamaian dan toleransi dalam menyelesaikan persoalan yang melibatkan berbagai pihak. Benyamin berharap agar langkah-langkah konstruktif terus dilakukan untuk memperkuat kerukunan dan menciptakan lingkungan yang harmonis serta kondusif di Tangsel.

“Jadi kita semua saling meminta maaf dan memberi maaf, karena kita adalah anak bangsa. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” lanjut Benyamin.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie bertemu warga dan mahasiswa Katolik Unpam.

“Sama, kita juga berharap, ini pelajaran yang paling berharga di kehidupan kita. Dan ini tidak boleh terulang lagi,” tuturnya.

Ketua RW 02 Poncol, Babakan, Marat mengungkapkan permintaan maaf atas insiden kekerasan yang sempat menghebohkan beberapa waktu lalu. Ia menilai dari peristiwa tersebut ada pembelajaran untuk masa depan sehingga wilayahnya bisa menjadi lebih baik.

“Saya sebagai ketua RW mewakili warga memohon maaf atas kejadian kemarin. Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk masa depan, sehingga tidak terjadi lagi hal seperti ini. Pasti ada hikmahnya ke depan,” jelas Marat.

Sebagai perwakilan mahasiswa Unpam asal NTT, Kevin menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang terjadi.

“Kami memohon maaf, mari kita bersama-sama menciptakan Tangsel yang cerdas, Tangsel yang modern, Tangsel yang religius. Itu adalah harapan kita bersama,” ujarnya.

Tokoh masyarakat NTT, Aloysius menambahkan bahwa sesama anak bangsa yang terikat oleh Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus saling menghormati. Ia meminta semua pihak untuk menjauhi sikap intoleransi.

“Jauhkan perbedaan di antara kita. Kita harus satu hati, satu jiwa, satu rasa. Kita harus berkomunikasi dengan baik, meskipun berbeda agama, berbeda ras. Tetapi kita adalah satu, Republik Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Persaudaraan Timur Raya (Petir) Semi Manape, menyatakan bahwa kejadian beberapa waktu lalu memiliki hikmah yang luar biasa. Menurutnya, kasus ini tak perlu diperpanjang.

“Setelah ini, kita tidak perlu lagi membahas kejadian tersebut. Kita datang ke sini dengan satu tujuan, hati dan pikiran yang sama, setelah dari sini, kita menjadi saudara,” tutur Semi.

Halaman Selanjutnya

Sumber: istimewa