BEIJING, SENIN — Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto diterima oleh China dan Jepang sebagai presiden terpilih Indonesia. Pemimpin kedua negara menerima Prabowo.
Presiden China Xi Jinping menerima Prabowo pada Senin (1/4/2024) di Beijing, China. Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China, Prabowo disebut sebagai presiden terpilih RI dan Ketua Umum Gerindra. Tidak ada sebutan Prabowo sebagai Menhan RI.
Dalam pertemuan di Beijing, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Prabowo menyampaikan salam Presiden Joko Widodo. Dia mengaku senang menjadikan China sebagai negara pertama yang ia kunjungi setelah menang pemilu.
Dia juga menyatakan dukungannya pada hubungan Indonesia-China yang lebih erat. Dia akan meneruskan kebijakan bersahabat terhadap China.
Xi mengulangi ucapan selamat atas kemenangan Prabowo dalam pemilu. Dia juga berharap Prabowo menyampaikan salam hangatnya untuk Presiden Joko Widodo.
Xi juga kembali menyinggung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya, proyek itu adalah contoh dari hubungan bilateral berkualitas tinggi. China siap mendalamkan kerja sama strategis di berbagai bidang dengan Indonesia. China akan bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun masyarakat yang berbagi masa depan.
Masyarakat itu diharapkan memiliki pengaruh global dan regional serta membawa manfaat lebih banyak bagi warga kedua negara. Kerja sama ini juga akan membantu dalam mencapai perdamaian, kesejahteraan, dan keberlanjutan dunia dan kawasan.
Tidak hanya Xi, Perdana Menteri China Li Qiang dan Menteri Pertahanan China Dong Jun juga akan menerima Prabowo. Pertemuan akan diadakan pada Selasa pagi di Beijing.
Setelah dari China, Prabowo dijadwalkan untuk melawat ke Jepang. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta telah mengkonfirmasi rencana kunjungan tersebut.
“Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menginformasikan bahwa Presiden Terpilih YM Bapak Prabowo Subianto dijadwalkan untuk mengunjungi Jepang pada tanggal 2 hingga 3 April 2024 dan sedang dalam proses pengaturan pertemuan dengan para pejabat Pemerintah Jepang,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.
Para pihak sedang berkoordinasi untuk mengatur pertemuan Prabowo dengan para petinggi Jepang. Pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida termasuk dalam jadwal penerimaan Prabowo.
Jepang dan Indonesia telah menjalin kemitraan strategis komprehensif. Jakarta dan Tokyo berbagi prinsip dan nilai dasar. Indonesia dan Jepang juga memiliki hubungan bersejarah dari segi budaya, politik, dan ekonomi. “Kami berharap kunjungan ini menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang, baik dalam hubungan bilateral maupun di tingkat regional,” demikian pernyataan Kedutaan Jepang di Jakarta.
Media China, Global Times, mengatakan bahwa penyambutan bagi Prabowo tidak biasa. Biasanya China tidak mengundang presiden terpilih. Kunjungan Prabowo dipandang sebagai tanda bahwa Indonesia akan tetap mempertahankan kebijakan bersahabat dengan China dan menghindari berpihak di tengah ketegangan geopolitik.
Ge Hongliang, Wakil Direktur Studi ASEAN di Universitas Guangxi, mengatakan bahwa Indonesia di era Prabowo akan fokus pada kerja sama dalam teknologi tinggi dengan China. Prabowo ingin Indonesia memiliki tempat dalam rantai pasok industri teknologi tinggi. Untuk mencapai hal ini, kerja sama dengan China menjadi suatu kebutuhan.
Sebagai Menteri Pertahanan, lanjut Ge, Prabowo sangat memahami pentingnya stabilitas di kawasan dan tidak ingin Asia Tenggara menjadi medan perlombaan senjata. Kawasan perlu mengantisipasi peran Indonesia yang semakin meningkat.
Peran penting Indonesia di era Prabowo diakui oleh China dengan undangan ke Beijing. Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong dan Duta Besar China di Jakarta Lu Kang menyambut Prabowo saat tiba di Beijing pada Minggu siang.
Atase Pertahanan KBRI Beijing Brigadir Jenderal Benny Nadeak juga turut menyambut di bandara. Sementara Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun menyambut di Hotel Peninsula, tempat Prabowo menginap. (AFP/REUTERS)
Sumber: https://prabowosubianto.com/china-dan-jepang-sambut-prabowo-subianto-sebagai-presiden-terpilih/