Rusia Kecolongan Diserang ISIS Meskipun Diingatkan oleh AS

by -129 Views

Rabu, 27 Maret 2024 – 05:17 WIB

Moskow – Pemerintah Amerika Serikat telah memberikan peringatan kepada Rusia terkait serangan teroris ISIS-K yang menewaskan 137 orang, Jumat, 22 Maret 2024 lalu.

Dilansir dari Anadolu, Rabu, 17 Maret 2024, mereka merilis peringatan keamanan melalui Kedutaan Besar AS di Rusia bagi warga negaranya untuk menghindari berkumpul dalam 48 jam ke depan, pada Kamis, 7 Maret 2024.

Kedubes AS memperkirakan hal tersebut setelah melihat adanya indikasi kelompok ekstrem yang berencana melakukan sesuatu di luar dugaan.

Juru Bicara Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan informasi tersebut kepada pihak berwenang Rusia.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut tidak memperdulikan peringatan dari AS tersebut. Ia menilai hal itu sebagai ulah “provokatif” negara barat.

“Tindakan ini menyerupai pemerasan dan niat untuk mengintimidasi serta mengacaukan masyarakat kita,” ujar Putin dalam sebuah pidato.

Pasalnya, menurut para ahli ISIS-K keras kebijakan Putin dalam beberapa tahun terakhir.

Otoritas Rusia juga mengindikasikan beberapa insiden serupa dalam bulan ini.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menyatakan bahwa anggota organisasi tersebut telah merencanakan “melakukan aksi teroris terhadap sinagoga atau salah satu lembaga keagamaan Yahudi di Moskow”. Namun, upaya mereka berhasil dilumpuhkan dan dinetralkan oleh FSB.

Sebelumnya, media lokal RIA Novosti juga melaporkan bahwa enam anggota terduga ISIS tewas dalam operasi kontra-teroris di Ingush Karabulak, Rusia, pada Minggu, 3 Maret 2024. Itu terjadi beberapa hari sebelum upaya teror terhadap sinagoga di Moskow.

Hal tersebut memperkuat sinyal AS yang mendapatkan informasi intelijen pada November lalu bahwa ISIS-K bertekad untuk menyerang Rusia.

Serangan itu kemudian diklaim oleh Islamic State Khorasan Province alias ISIS-K, sebuah cabang ISIS di Afghanistan.

Otoritas Rusia juga telah menangkap dan mendakwa empat tersangka pelaku penembakan massal ini. Mereka didakwa atas serangan terorisme dalam persidangan Minggu, 24 Maret 2024.

Hingga kini, korban tewas penembakan massal yang terjadi di dekat Moskow mencapai 137. Dari jumlah korban tersebut, beberapa di antaranya merupakan anak-anak.