Hari Minggu, 24 Maret 2024 – 07:30 WIB
Jakarta – Berdasarkan survei Litbang Kompas pada tanggal 5-7 Maret 2024, program Makan Siang dan Susu Gratis yang dikampanyekan oleh pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, merupakan program di bidang ekonomi yang paling diingat oleh publik.
Survei juga menemukan bahwa program bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil adalah agenda yang perlu diprioritaskan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran setelah mereka resmi dilantik.
Aktivis Gerakan 98 dari ITB, Khalid Zabidi, menyatakan bahwa kedua program kesejahteraan rakyat tersebut adalah yang paling diingat dan diharapkan oleh para pemilih Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
“Dua program tersebut menyebabkan Prabowo mendapatkan keunggulan dalam hal elektabilitas dan akhirnya terpilih menjadi Presiden,” ungkap Ketua Dewan Pembina Relawan Muda Prabowo-Gibran (RMPG) tersebut.
Khalid menekankan bahwa dua program tersebut akan menjadi dua agenda utama selama pemerintahan Prabowo-Gibran dari tahun 2024 hingga 2029. Harapannya adalah dapat menyelesaikan minimal lima hal penting untuk ketahanan Indonesia.
“Kelima hal tersebut antara lain: 1. kesejahteraan ibu dan anak; 2. ketahanan pangan; 3. pendorong perekonomian desa; 4. memperkuat rantai pasok industri lokal; 5. kesiapan menghadapi darurat bencana,” tegas Komisaris Pertamina Transkontinental tersebut.
Khalid menambahkan bahwa untuk mewujudkan dua agenda utama pemerintahan Prabowo-Gibran ini harus direncanakan, dilaksanakan, dan dikawal dengan sungguh-sungguh. Semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh rakyat perlu disiplin dalam menjalankan program-program tersebut.
“Dua agenda ini perlu direncanakan, dilaksanakan, dan dikawal dengan sungguh-sungguh agar target ketahanan pangan tercapai dalam lima tahun pemerintahan Prabowo-Gibran,” katanya.
Oleh karena itu, Khalid menyarankan agar Badan Intelijen Negara (BIN) dapat ikut membantu memastikan kelancaran pelaksanaan dua agenda program makan siang gratis dan kesejahteraan ibu dan anak ini.
“BIN memiliki kapasitas untuk mengumpulkan informasi serta mengawal dan memastikan terlaksananya dua program yang paling diminati oleh masyarakat tersebut,” ungkap pendiri Komunitas Discordia tersebut.
