Peluncuran Rudal Balistik India di Teluk Benggala Berdampak pada Pendaratan Lion Air di Kualanamu

by -75 Views

India – Sri Lanka telah mengumumkan pemberitahuan resmi (NOTAM) terkait perubahan waktu penutupan sementara wilayah udara di negara tersebut pada Senin, 11 Maret 2024.

Akibat dari penutupan tersebut, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-106 yang membawa jemaah umrah dari Surabaya menuju Jeddah terpaksa melakukan pengalihan pendaratan ke Bandara Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Senin malam. Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, di mana pesawat Lion Air JT-106 melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Binjai, Sumatera Utara.

Holding dilakukan untuk sementara waktu dengan tujuan mengurangi berat pesawat melalui penggunaan avtur atau bahan bakar, hingga akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu.

Dilansir dari NDTV, Selasa, 12 Maret 2024, penutupan wilayah udara Sri Lanka terjadi setelah uji coba rudal Agni-5 oleh militer India di lepas pantai Visakhapatnam pada Senin, 11 Maret 2024. Rudal Agni-5 dikembangkan secara lokal dengan teknologi Multiple Independently Targetable Re-entry Vehicle (MIRV). Uji terbang yang bernama Mission Divyastra dilakukan dari Pulau Dr APJ Abdul Kalam di Odisha. Agni-5 merupakan jenis rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir berbasis darat yang dikembangkan oleh Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) India. Rudal ini memiliki jangkauan lebih dari 7.000 km.

Sebelum pengujian dilakukan, peringatan NOTAM telah dikeluarkan minggu lalu. NOTAM adalah pemberitahuan kepada para penerbang untuk menetapkan daerah tertentu sebagai zona larangan terbang. NOTAM ini ditujukan bagi penerbangan di wilayah udara Teluk Benggala, yang dianggap terdampak dalam rencana uji coba rudal antara tanggal 11 dan 16 Maret.

Selain itu, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menyatakan bahwa pesawat Lion Air JT-106 melakukan pengalihan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu di saat NOTAM dari otoritas Sri Lanka berubah. Pengalihan ini dilakukan sebagai prosedur standar operasional penerbangan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Setelah mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Kualanamu, pesawat direncanakan akan melanjutkan perjalanan ke Bandara di Colombo, Sri Lanka, jika sudah dibuka kembali dan dianggap aman untuk dilayani. Semua prosedur ini menunjukkan komitmen Lion Air dalam menjaga keselamatan penumpang dan kru pesawat.