Seorang Gadis Remaja Melompat dari Lantai 5 Gedung New York University dengan Neakategori

by -176 Views

Senin, 12 Februari 2024 – 05:33 WIB

Amerika Serikat – Seorang remaja meninggal setelah melompat dari sebuah gedung seni di New York University (NYU) pada Sabtu, 10 Februari malam waktu setempat, dilansir dari New York Post, Senin, 12 Februari 204.

Insiden itu terjadi ketika seorang perempuan berusia 18 tahun, yang hingga saat ini identitasnya belum diungkapkan, melompat hingga tewas dari jendela lantai lima gedung yang terdiri dari enam lantai, NYU Building. Diketahui, bangunan ini merupakan bangunan besar di kawasan NYU yang menampung studio, ruang kelas, dan kantor untuk fakultas seni.

Tidak lama setelah terjadinya aksi bunuh diri, polisi tiba di lokasi kejadian dan menemukan gadis remaja tersebut tidak sadarkan diri dan tidak bisa bereaksi apapun. Kondisi tubuhnya saat itu menderita luka parah. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Bellevue dan dinyatakan meninggal dunia tak lama kemudian.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apakah wanita tersebut merupakan mahasiswa di NYU atau tidak. Justina Sung, 30, yang saat itu berada di apartemen tetangga, mengatakan dia mendengar suara keras dan seorang gadis berteriak di area tersebut, mengacu pada ruang hijau kecil berpagar di luar gedung di persimpangan jalan 9th dan Stuyvesant.

Sementara itu, pihak kepolisian di lokasi kejadian sedang menyelidiki area berdarah di luar pagar gedung tersebut. Hingga kini, keadaan seputar kematiannya masih menjadi misteri. Kejadian ini sangat mengkhawatirkan, angka bunuh diri di Amerika semakin meningkat hampir setiap tahunnya. Menurut NBC News, lebih dari 50.000 orang Amerika melakukan bunuh diri pada tahun 2023, lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kantor kesehatan mental mengatakan angka tersebut merupakan angka bunuh diri tertinggi yang pernah terjadi di negara ini dan mengaitkannya dengan dampak pasca pandemi.

“Tragisnya, kita mulai melihat peningkatan tajam angka kematian akibat bunuh diri selama epidemi opioid. Hal ini semakin diperburuk oleh Covid dan sayangnya angka tersebut terus meningkat,” Luke Engeriser, kepala petugas medis di Altapointe Health.

Para ahli juga menyebutkan peningkatan depresi dan kecemasan, penggunaan narkoba, masalah ekonomi dan pekerjaan adalah faktor lain yang menjelaskan peningkatan masalah ini.