Pemilu Harus Berlangsung Kondusif, Kemenangan Tidak Boleh Membuat Sombong, Kekalahan Harus Diterima dengan Lapang Dada

by -91 Views

Jumat, 9 Februari 2024 – 21:12 WIB

Jakarta – Dua organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, berharap agar Pemilu Presiden 2024 tetap berjalan lancar hingga seluruh prosesnya selesai.

NU dan Muhammadiyah mendorong agar pemilihan presiden dapat berlangsung dengan jujur, adil, dan transparan sesuai dengan prinsip-prinsip pemilu yang telah disepakati bersama. “Kami senang bahwa kampanye berjalan lancar tanpa ada insiden mengganggu proses politik ini. Harapan kami agar seluruh proses berjalan lancar hingga selesai, dan apapun hasilnya akan kami terima,” kata Sekretaris Jenderal NU Saifullah Yusuf dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 9 Februari 2024.

Gus Ipul, panggilan akrabnya, tidak menutupi kenyataan bahwa suhu politik memanas selama proses Pemilu Presiden ini berjalan, namun semua pihak diharapkan dapat bersikap bijaksana dan memahami bahwa hal tersebut merupakan dinamika politik.

Jika ada himbauan dari berbagai kalangan untuk menjaga agar pemilu bebas dari pelanggaran, Gus Ipul melihat hal tersebut sebagai hal yang wajar. “Saya sudah beberapa kali berkontestasi di pemilu dan selalu ada himbauan untuk mencegah terjadinya kecurangan,” ujarnya.

Instrumen yang ada, kata Gus Ipul, dapat digunakan oleh pihak yang tidak puas dengan proses pemilu dengan menempuh jalur-jalur yang sudah disiapkan oleh konstitusi.

Lebih lanjut, Sekretaris Umum Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengatakan bahwa semua pihak harus menerima apapun hasil dari Pemilu Presiden sebagai hasil dari pilihan rakyat serta sebagai wujud kedaulatan rakyat.

Ia juga berpesan agar pihak yang menang maupun yang kalah dapat bersikap yang baik dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok. “Yang menang tidak boleh sombong, yang kalah harus ikhlas, setelah pemilu mari kita kembali bersatu,” katanya.

Menurut Mu’ti, akan baik jika setelah pemilu presiden terdapat proses rekonsiliasi dan akomodasi sehingga tidak ada istilah “the winner takes it all”, di mana pihak yang menang mengambil segalanya sementara yang kalah diabaikan.

Gus Ipul dan Abdul Mu’ti berharap agar tidak ada pihak yang mengerahkan massa apabila terjadi perselisihan hasil Pemilu Presiden, dan menyerahkannya pada mekanisme hukum.