Contoh-contoh Pemimpin yang Tidak Benar, Contoh Ketujuh: Perwira Mencaci Sersan Kepala yang Lebih Tua

by -95 Views

Oleh Prabowo Subianto

“Dalam buku ini, saya banyak bercerita tentang pemimpin yang saya kagumi, baik dari Indonesia maupun luar negeri. Mereka adalah contoh yang patut kita pelajari. Namun, ada juga kasus pemimpin yang tidak pantas sebagai contoh. Saya bercerita ini bukan untuk menjelek-jelekan orang, tetapi agar kita tidak melakukan hal yang sama.”

Salah satu pengalaman yang saya alami adalah ketika saya baru saja menjadi Wakil Komandan Batalyon. Suatu pagi, saya dikagetkan oleh seorang Letnan Dua yang lari ke dalam kantor saya, dikejar oleh seorang Sersan Kepala dengan sangkur. Saya harus berhadapan dengan Sersan Kepala itu yang tampak marah.

Sersan Kepala menjelaskan bahwa Letnan tersebut telah menghina dan memaki-maki dirinya. Meskipun begitu, saya menyuruh Sersan Kepala untuk mengembalikan sangkur dan keluar, karena hal itu tidak pantas dilakukan terhadap atasan. Saya kemudian memberikan pengajaran kepada Letnan tersebut bahwa tidak boleh sembarangan bertindak, terutama di pasukan tempur di mana prajurit di bawahnya mungkin lebih tua dan telah banyak pengalaman.

Pengalaman ini mengajarkan saya untuk selalu menghormati siapapun yang kita hadapi, terutama anak buah kita. Saya memimpin dengan tegas, namun selalu berusaha untuk adil. Saya marah ketika ada pelanggaran atau bahaya yang membahayakan orang lain. Tujuan saya selalu memikirkan yang terbaik untuk anak buah dan kesatuan, dengan tugas yang harus tercapai demi negara. Baru setelah itu, kita bisa berpikir tentang diri sendiri. Itulah patokan saya.”

Source link