Berjuang Sama Saya Mayor Jenderal TNI (Purn) Suhartono Suratman

by -83 Views

Tono Suratman adalah junior saya yang berusia satu tahun lebih muda daripada saya. Kita sering bersama. Meskipun hanya berselisih satu tahun, saya sangat akrab dengannya. Bisa dikatakan bahwa dia seperti adik kandung saya sendiri. Ketika kami masih bujangan, kami sering tinggal di rumah orang tua saya di Kebayoran Baru, di Jalan Kertanegara nomor 4. Saat itu, saya sebagai Danki, dan dia sebagai Danton 1, akhirnya kami berangkat bersama ke Timor Timur. Dia ikut dalam Nanggala 28. Saya dengan nama sandi Kancil, dan dia memimpin peleton 1 dengan nama sandi Kancil Satu. Di situlah saya melihat bagaimana Pak Tono bekerja sebagai perwira lapangan.

Sejak masih muda, sejak menjadi taruna, Pak Tono sangat aktif dalam olahraga. Dia pernah menjadi anggota tim nasional anggar. Dia juga anggota tim renang di AKMIL. Dia juga ahli menembak. Ketika menjadi perwira muda di Kopassus, dia menonjol. Saat saya menjadi Wakil Komandan Den-81, saya menyarankan kepada Pak Luhut, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Den-81, untuk mengangkat Pak Tono sebagai Komandan Pasukan Katak Den-81. Sejak saat itu, saya sering pergi operasi bersama Pak Tono Suratman.

Dalam perjalanannya, dia akhirnya menjadi komandan grup Parako di Kopassus. Dia juga menggantikan saya sebagai Danpusdikpassus. Kemudian, dia memimpin satuan tugas Rajawali yang terdiri dari kompi-kompi terbaik dari semua Kodam. Kompi-kompi tersebut kami latih khusus dalam taktik-taktik antigerilya yang kami sebut dengan latihan pasukan pemburu. Setelah dilatih, satuan tugas Rajawali diturunkan di Timor Timur. Satgas ini sangat efektif. Rajawali pemburu inilah yang menjadi cikal bakal dari Batalyon Raider yang dibentuk oleh Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Yang ingin saya ceritakan dalam penilaian tersebut adalah bahwa Pak Tono dalam perjalanan hidupnya selain menjadi atlet anggar, dia juga seorang penembak yang jitu. Dia juga seorang perenang yang handal, sehingga dia memimpin Pasukan Katak di Detasemen 81. Jabatannya adalah komandan Tim Pasukan Katak. Latihannya dengan Kopaska Angkatan Laut. Selain itu, dia juga seorang penyelam dan penerjun freefall yang hebat.

Biasanya seseorang yang ahli dalam freefall tidak pandai dalam menyelam, atau seorang penyelam tidak bisa melakukan freefall dengan baik. Tetapi Pak Tono ahli dalam freefall dan juga dalam menyelam sebagai Pasukan Katak. Pak Tono juga handal dalam karate, sehingga saya katakan bahwa beliau adalah Perwira Angkatan Darat yang bisa menjadi contoh dan idola bagi anak buah dan bagi generasi penerus.

Pada saat saya menjabat sebagai Menteri Pertahanan, saya bertekad untuk memperbaiki SMA Taruna Nusantara yang merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertahanan. SMA Taruna Nusantara didirikan oleh Pak Benny Moerdani. Ketika saya masih menjabat sebagai Mayor, saya sempat ikut menyusun konsep awal dari SMA Taruna Nusantara untuk Pak Benny Moerdani.

Pada saat saya menjadi Menteri Pertahanan, saya mencari orang yang cocok untuk menjadi kepala sekolah. Saya bertanya, “Apakah Pak Tono Suratman bersedia untuk menjadi Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara?”

“Saya bersedia,” jawab Pak Tono.

Bayangkan, jiwa besar dan patriotisme orang ini. Dia sempat menjadi asisten pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat. Dia sempat menjadi Pangdam Kalimantan. Dia sudah pensiun, tetapi bersedia menjadi kepala sekolah SMA Taruna Nusantara. Dia menilai SMA Taruna Nusantara sebagai tempat pembentukan kader-kader unggul untuk bangsa dan negara. Tempat pembentukan calon-calon perwira tinggi yang unggul. Pak Tono adalah junior saya yang patut juga dipelajari leadership-nya oleh generasi penerus.

Bagi perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka mampu menembak dengan baik, dan bisa melakukan bela diri yang baik, maka mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri para prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-mayor-jenderal-tni-purn-suhartono-suratman/

Source link