Mahfud Mengkritik KPU Terkait Simulasi Surat Suara Pilpres dengan Hanya Menyertakan 2 Paslon: Kenapa Hal Ini Terjadi?

by -504 Views

Rabu, 3 Januari 2024 – 22:05 WIB

Jakarta – Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyampaikan keberatan atau komplain ke Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari terkait simulasi surat suara di Solo, Jawa Tengah. Surat suara dalam simulasi tersebut hanya menunjukkan dua pasangan capres-cawapres.

Mahfud pun meminta agar KPU segera memperbaiki masalah surat suara tersebut mengingat pemungutan suara Pilpres 2024 kurang dari tujuh pekan lagi. “Pak Hasyim, ketua KPU sudah saya komplain, kok ada kayak gini (surat suara simulasi pilpres hanya dua kandidat paslon). Lalu, dia bilang itu simulasi dari ITB, dan itu akan kita koreksi, mohon diperbaiki,” kata Mahfud di gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Januari 2024.

Mahfud menilai akan lebih baik bila kandidat yang ditampilkan oleh KPU dalam surat suara saat simulasi lebih dari 2 pasangan calon. “Ya minimal 4 lah (kotak paslon dalam lembar simulasi kertas suara) saya bilang. Kalau tidak 1, 2, 3 ya 4. Sehingga semuanya bisa terbuka. Dan itu sudah ada jawaban Pak Hasyim resmi kepada saya,” jelas Mahfud yang juga Menko Polhukam tersebut.

Sebelumnya, Anggota KPU RI, Idham Holik menanggapi masalah simulasi surat suara yang hanya memperlihatkan dua paslon di Solo, Jawa Tengah. Padahal, kontestan Pilpres 2024 terdapat tiga pasangan capres-cawapres yang terdaftar di KPU.

Menurut Idham, terdapat kelalaian atau human error dalam mencetak surat suara yang digunakan untuk simulasi. Dia pun memastikan tak ada motif tertentu.

“Terkait hal tersebut, itu terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya kecuali memang kekhilafan yang terjadi,” kata Idham saat dikonfirmasi awak media, Rabu, 3 Januari 2024.

Idham menyampaikan, setelah mendapat laporan, pihaknya segera meminta kepada KPUD Solo untuk menghentikan simulasi menggunakan dummy atau contoh surat suara.

“Kami langsung meminta kepada KPU di daerah untuk menghentikan kegiatan simulasi dengan menggunakan dummy surat suara tersebut dan meminta kepada KPU daerah untuk menggunakan dan di surat suara dengan minimal tiga pasang calon atau lebih,” jelas Idham.

Kritik juga bermunculan dari sejumlah pihak. Salah satunya dari elite PDIP Solo yang heran dengan surat suara yang digunakan saat simulasi. Liason Officer (LO) PDIP Kota Solo YF Sukasno mengatakan awalnya ia meminta contoh surat suara yang digunakan simulasi pencoblosan dari KPU.

Adapun contoh surat suara itu digunakan untuk keperluan sosialisasi ke masyarakat. Namun, dia mendapati contoh surat suara Pilpres 2024 hanya menunjukkan dua pasangan capres dan cawapres.