Gunung Marapi, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi pada Sabtu, 7 Januari 2023, sekitar pukul 06.11 WIB. Seismogram dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamat Gunung Api Marapi mencatat bahwa ketinggian kolom abu vulkanik mencapai 300 meter dengan amplitudo maksimum 13,4 mm dan durasi sekitar 45 detik.
Akibat erupsi ini, sebanyak 40 pendaki yang sedang berada di area cadas dan puncak Marapi dievakuasi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat selaku pengelola terpaksa menutup semua akses pintu masuk pendakian Marapi hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Pada tanggal 24 Juli 2023, jalur pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Marapi diresmikan kembali setelah ditetapkan sebagai TWA. Peluncuran sistem pendakian booking online TWA Marapi juga diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy di Convention Hall, Padang. Sistem booking online ini merupakan inovasi hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan BKSDA Sumbar, dengan harapan mampu merapikan data pendaki yang masuk melalui tiga pintu masuk: Batu Palano, Koto Baru, dan Aia Angek.
Pada 3 Desember 2023, pukul 14.54 WIB, Gunung Marapi kembali erupsi. Seismogram dari PVMBG Pos Pengamat Gunung Api Marapi merekam kejadian ini memiliki amplitudo maksimum 30 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 41 detik. Kini, Marapi sudah erupsi sebanyak 103 kali letusan dan 523 kali hembusan sejak pertama kali erupsi pada Desember 2023.
Masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi rekomendasi yang ada, seperti tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Marapi. PVMBG juga meminta masyarakat untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat dan tidak menyebarkan narasi bohong serta, tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Imbas dari kejadian erupsi kali ini, BKSDA Provinsi Sumatra Barat mengambil kebijakan menutup akses pendakian di empat gunung berwenangnya, yaitu Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, dan Gunung Sago. Plh Kepala Balai BKSDA Sumbar, Dian Indriati menyebut bahwa penutupan akses pendakian empat gunung itu berkaitan dengan antisipasi dampak erupsi Gunung Marapi.
Antisipasi juga dilakukan terhadap pendakian pada pergantian tahun. Dian menegaskan bahwa BKSDA Sumbar tidak akan bertanggungjawab terhadap keselamatan para pendaki yang tetap nekat apabila melakukan pendakian di empat gunung itu. Saat ini, belum ada kepastian kapan akses pendakian akan dibuka kembali.