Jakarta – Dalam penyaluran bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Badan Pangan Nasional dan Bulog menggandeng Pos Indonesia untuk melakukan penyaluran. Hal ini dikarenakan kinerja Pos Indonesia telah terbukti cepat, tepat, dan akuntabel.
Selain itu, dengan ketersediaan cabang Kantorpos di lebih dari 4.800 lokasi se-Indonesia, Pos Indonesia mampu menyalurkan bantuan hingga ke pelosok wilayah 3T yaitu terluar, terdepan, dan tertinggal.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun menjelaskan strategi yang dijalankan pihaknya dalam menyalurkan bantuan. Pertama, dengan mengerahkan tenaga juru bayar dengan menerapkan tiga metode, yaitu disalurkan di Kantorpos, dibagikan di komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah penerima (door to door) bagi yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.
“Tiga metode tersebut terbukti efektif karena mampu menjangkau semua penerima dan penyaluran dapat diselesaikan tepat waktu,” ujar Tonggo dikutip dari keterangannya, Senin, 25 Desember 2023.
Dia menegaskan, Pos Indonesia pun dikenal memiliki kemampuan dalam mengorkestrasi sumber daya eksternal untuk memaksimalkan penyaluran bantuan. Yaitu dengan memanfaatkan multi moda transportasi darat, laut, dan udara, serta melibatkan tenaga kerja lokal guna mempercepat penyaluran.
Selain strategi penyaluran tersebut, Pos Indonesia memiliki keunggulan penyaluran cepat dan akuntabel dengan menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) dan pemantauan proses penyaluran secara real time melalui dashboard.
Sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan Pos Indonesia, dalam penyaluran bantuan CBP juga diterapkan sistem operasi dan reporting melalui pemanfaatan sejumlah aplikasi dan teknologi kekinian.
Bantuan CBP Tahap 1 Pos Indonesia sudah menyalurkan kepada 13.288.607 Penerima Bantuan Pemerintah (PBP) dan sudah mencapai 100 persen tersalurkan. Adapun provinsi yang masuk dalam daftar penyaluran bantuan CBP Tahap 1 adalah Banten, DKI Jakarta, NTT, Jawa Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa Timur, Papua, Papua Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Riau Kepri, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara.
Untuk tahap 2 ada sebanyak 8.556.991 penerima meliputi daerah Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Aceh, Maluku Utara, Riau, Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pendistribusian bantuan CBP tahap 2 sudah mencapai 99 persen dan akan tuntas pada akhir Desember ini.
Beberapa waktu lalu, bantuan CBP telah disalurkan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dan Kota Kupang, NTT. Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bantuan pangan telah disalurkan oleh pemerintah sejak Maret 2023 dan akan terus disalurkan kepada PBP hingga Maret 2024.