Jumat, 8 Desember 2023 – 01:46 WIB
Jakarta – Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan bahwa dirinya bersama Anies Baswedan tidak masalah jika dibanding-bandingkan menjelang Pemilu Presiden 2024. Menurutnya, hanya dengan menunjukkan fakta tentang pengalaman menjadi seorang pemimpin yang bisa dinilai.
“Silakan dibandingkan. Siapa yang sungguh-sungguh, siapa yang main-main, siapa yang bergimik ria. Sampaikan kepada masyarakat, tunjukkan fakta-fakta. Nggak usah jauh-jauh tunjukkan track record dan pengalaman proses kepemimpinan itu,” ujar Cak Imin, Kamis 7 Desember 2023.
Cak Imin menjelaskan bahwa bersama Anies, mereka memiliki pengalaman yang terbilang baik. Sebab, mereka berdua merupakan sosok yang berjuang dari bawah saat hendak menjadi seorang pemimpin.
“Kita ini sudah punya banyak pengalaman karena kita tumbuh dari bawah mengerti betul apa yang terjadi,” ujar Wakil Ketua DPR tersebut.
Maka dari itu, banyak pihak yang cemburu dengan mereka berdua, sehingga setiap agenda kampanye dinilai negatif karena telah melakukan kampanye dengan beragam cara.
“Itu bagian dari karena kami dan kita semua punya pengalaman panjang di dalam proses berbangsa dan bernegara ini,” ujar Cak Imin.
“Cak Imin juga bicara soal lingkungan di negara Indonesia saat ini yang kerap mengalami kemunduran. Dia menyebut lingkungan saat ini dalam masa kehancuran.
“Yang kita saksikan hari ini kemunduran demi kemunduran, kehancuran lingkungan terus terjadi. Panasnya bumi hari ini sudah seperti sudah seperti bocoran neraka,” kata Cak Imin kepada wartawan, Kamis 7 Desember 2023.
Cak Imin menjelaskan bahwa sumber daya Indonesia tak seimbang besarnya dengan pemasukan untuk Indonesia. Sebab, ketidak seimbangan tersebut karena adanya nilai tambah tapi tak bisa dinikmati oleh orang Indonesia.
“Hari ini yang kita rasakan panas bumi, krisis iklim, ketidakjelasan musim, suasana Jakarta yang sudah tidak sehat mulai dari suhu maupun udaranya,” imbuhnya.
Dia juga bicara jika hal ini terus terjadi maka akan jadi ancaman tersendiri untuk anak hingga cucu orang Indonesia.
“Tidak usah sulit-sulit, kembali ke konstitusi, kembali kepada nilai-nilai dasar pendidikan bangsa ini, kembali kepada amanat reformasi dan Demokrasi,” kata dia.
Halaman Selanjutnya