Rabu, 22 November 2023 – 22:42 WIB
Jakarta – Tahapan kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 tinggal menunggu hitungan hari lagi. Tiga pasangan capres dan cawapres yang jadi kontestan akan menyebar visi misinya selama kampanye untuk menggaet calon pemilih.
Baca Juga :
Cegah Hoaks, Isu Aparat Tak Netral Harus Disertai Bukti bukan Cuma Tuduhan
Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai narasi terzalimi sudah bukan lagi rujukan dalam kampanye. Kata dia, dalam kampanye itu nanti setiap pasangan capres Ccwapres maupun caleg sudah diperbolehkan mengajak masyarakat memilih mereka. Namun, menurut dia, ajakan memilih itu juga mesti dilihat berdasarkan visi misi yang ditawarkan.”Narasi dan drama teralimi, sudah tidak bisa lagi dipergunakan sebagai tawaran, karena masyarakat telah belajar banyak dari pemilu ke pemilu, pilkada ke pilkada, sampai ke pemilihan kades maupun RT,” kata Teddy, dalam keterangannya, Rabu, 22 November 2023.
Baca Juga :
Kades dan Perangkat Desa Terancam Penjara Jika Aktif Dukung Paslon di Pemilu 2024
Bagi Teddy, narasi terzalimi itu bagian dari teknik kampanye. Ia menduga terzalimi itu seperti di-setting, sehingga tidak bisa lagi dijadikan sebuah rujukan.”Apalagi jika yang memainkan drama terzalimi pihak yang memiliki power, tentu sangat kontras dengan drama yang dimainkan,” ujarnya. Menurut dia, jika kondisi itu terjadi maka tak masuk akal dan terlalu dipaksakan untuk memperlihatkan terzalimi. “Strategi kampanye usang terpaksa dipergunakan oleh kelompok yang sudah putus asa, karena memiliki calon yang sama sekali tidak memiliki nilai lebih untuk ditawarkan ke masyarakat,” sebut Teddy. Untuk diketahui, masa jadwal kampanye Pemilu 2024 sudah ditetapkan KPU sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2023.