Senin, 20 November 2023 – 15:27 WIB
Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, merespons beberapa tudingan yang menyebutkan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka sebagai bocah ingusan. Menurutnya, sebagai sesama manusia sebaiknya jangan mudah untuk saling menghina.
Habiburokhman menilai, tudingan bocah ingusan itu salah jika harus dialamatkan kepada putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
“Jangan mudah men-judge ya. Kalau misalnya Gibran bocah ingusan, narasi tersebut dialamatkan kepada Pak Gibran, saya pikir kan salah alamat. Pak Gibran kan juga bukan bocah, (usianya) 36 tahun. Juga nggak ingusan, kita lihat kan, enggak flu,” kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 20 November 2023.
Sebaliknya, menurut Habiburokhman, sosok Gibran tidak pantas disebut bocah ingusan. Sebab, Gibran memiliki prestasi, kinerja, dan kapasitas yang dapat diperhitungkan. “Jadi kalau dilihat dari prestasi, kinerja, kapasitasnya, jelas-jelas ini bukan bocah ingusan,” ujarnya.
Alasan Prabowo Pilih Gibran Jadi Cawapres
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengungkap alasan calon presiden (capres) Prabowo Subianto menggaet Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Kata Hashim, Prabowo menyadari banyak pihak yang menilai Gibran sebagai bocah ingusan mengingat pengalamannya di dunia politik belum banyak.
“Gibran disebut tanpa pengalaman, bocil ingusan, karbitan, dan sebagainya,” kata Hashim kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 15 November 2023.
Meski banyak stigma kurang baik terhadap Gibran, Prabowo mengaku tak masalah. Prabowo tetap memilih Gibran sebagai pendampingnya lantaran melihat sosok putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Joko Widodo) itu memiliki hati yang bersih.
“Dia bilang ke saya, Shim, lebih baik saya pilih anak muda, mungkin bocil, mungkin karbitan, mungkin ingusan, tapi dia punya hati mulia dan bersih, lebih baik jadi pemimpin nasional di masa depan. Daripada, orang tua yang busuk dan koruptor,” ucap Hashim menirukan ucapan Prabowo.