Elektabilitas Gibran Lebih Tinggi dari Mahfud Md dan Cak Imin, Menurut Survei Populi Center

by -320 Views

Jakarta – Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei tingkat popularitas dan elektabilitas tokoh nasional, salah satunya Prabowo Subianto yang paling disukai publik setelah berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam rilis hasil survei nasional Populi Center “Road to 2024 Election” di Jakarta, Kamis, 9 November 2023, Peneliti Populi Center Hartanto Rosajati mengatakan survei awal dilakukan untuk mengukur seberapa penting sosok calon wakil presiden (cawapres) dalam mempengaruhi keputusan responden dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024.

“Ternyata 89,7 persen sosok cawapres menjadi salah satu indikator dalam menentukan pilihan politik mereka, sedangkan 8,0 persen merasa tidak penting dan dua persen menolak menjawab,” kata Hartanto.

Setelah para calon presiden memilih calon wakil presiden dan mendaftarkan diri ke KPU RI, Populi Center mencoba menangkap terkait tingkat popularitas dan elektabilitas capres dan tokoh nasional lainnya. Totalnya ada 14 tokoh nasional yang disurvei, enam di antaranya merupakan kontestan capres dan cawapres.

Keempat belas tokoh tersebut, yakni Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Mahfud MD, Surya Paloh, Agus Harimurti Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, Asjad Rasjid, dan Rosan Roelani.

“Dari 14 tokoh nasional yang kami tanyakan, ternyata tokoh yang popularitasnya paling tinggi Prabowo Subianto dengan 97,8 persen, posisi kedua Megawati Soekarnoputri 97,0 persen, Anies Baswedan 8,4 persen, urutan keempat Ganjar Pranowo 88,8 persen, urutan kelima Gibran Rakabuming Raka 84,8 persen, urutan keenam Kaesang Pangarep 75,6 persen, dan Mahfud MD 70,6 persen.

Sementara itu, terkait elektabilitas para tokoh nasional tadi bila diukur dengan skala 1-10 (1 sangat tidak suka, 10 sangat suka), dengan penjumlah skala 6-10, tingkat kesukaan responden paling tinggi diperoleh Prabowo Subianto sebesar 80,4 persen, disusul Mahfud MD 77,8 persen, Ganjar Pranowo 73,8 persen, Gibran Rakabuming Raka 72,8 persen, diurutan kelima Anies Baswedan 69,9 persen, Muhaimin Iskandar 69,0 persen, dan Kaesang Pangarep 67 persen.

Survei tersebut juga mengukur tingkat penerimaan publik terhadap para capres dan cawapres Pemilu 2024 dengan elektabilitas terbuka, respoden ditanyakan siapa tokoh yang akan dipilih jika hari ini pilpres dilaksanakan, tokoh paling tinggi yang dipilih responden adalah Prabowo Subianto 35,1 persen.

Setelah Prabowo, disusul Anies Baswedan 18,2 persen, dan Ganjar Pranowo 18 persen. Sisanya nama-nama tokoh lain mendapat persentase di bawah 10 persen.

Tingkat elektabilitas Prabowo di bulan November ini meningkat dibandingkan bulan September 2023, yakni di angka 26,8 persen, demikian pula dengan Anies Baswedan terdapat peningkatan dari bulan September 14,4 persen, sedangkan Ganjar Pranowo mengalami penurunan di bulan Oktober ini.

“Penurunan terjadi pada elektabilitas terbuka Ganjar Pranowo, sebelumnya 23,8 persen menurun menjadi 18 persen di bulan ini,” kata Hartanto.

Untuk elektabilitas cawapres setelah masing-masing capres mengumumkan cawapresnya mengalami peningkatan elektabilitas cukup singnifikan dari ketiga pasangan calon.

“Bisa dibilang Gibran tokoh cawapres paling tinggi, di mana pada survei sebelumnya (September 2023) hanya 1,5 persen kemudian menjadi 25,9 persen. Di urutan kedua Mahfud MD 16,3 persen, dan Muhamin Iskandar 12,3 persen,” katanya.

Menurut Hartanto, cawapres sudah menjadi konsumsi publik terkait presepsi publik tingkat keterpilihannya tinggi. Dari simulasi tiga tokoh capres/cawapres, saat ditanyakan kepada respoden mana yang akan dipilih jika saat ini pilpres, publik memiliki 43,1 persen pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, 23 persen pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan 22,3 persen pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Dilihat dari angka ini, cukup jauh ranking satu dan dua, ini menjadi satu pekerjaan rumah bagi masing-masing kandidat bisa menjaga stabilitas suara atau meningkatkan, menyusul perolehan elektabilitas pasangan yang lainnya,” kata dia. (ant)