Rabu, 8 November 2023 – 01:26 WIB
Jakarta – Sejarawan Bonnie Triyana dianggap telah menyumbangkan kontribusi dalam membantu mempromosikan pemahaman sejarah antara Indonesia dan Jepang. Bonnie pun menerima penghargaan dari Dubes Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi.
Kenji Kanasugi memberikan Penghargaan Menlu Jepang 2023 (Reiwa 5) kepada Bonnie yang juga merupakan pendiri salah satu media berbasis sejarah. Acara penyerahan penghargaan tersebut berlangsung di kediaman Dubes Kenji, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa, 7 November 2023.
Kanasugi menjelaskan bahwa Bonnie mendapatkan penghargaan karena telah berperan dalam mempromosikan pemahaman tentang sejarah hubungan antara Jepang dan Indonesia. Salah satunya adalah pemahaman dalam masa awal kedatangan bangsa Jepang sebelum Perang Dunia II.
Bonnie mendapatkan penghargaan tersebut melalui kegiatannya dalam mengadakan pameran ‘Sakura di Khatulistiwa’ di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, pada tanggal 9-10 September 2022.
“Peran Bonnie dalam penelitian sejarah Indonesia dengan Jepang dimulai saat dia menjadi asisten Prof Aiko dari Keio University. Kami menghargai peran Bonnie dalam menggagas film dokumenter mengenai mantan serdadu Jepang yang berjuang di pihak Indonesia,” kata Kanasugi, dalam keterangannya.
Menurut Kanasugi, karya Sakura di Khatulistiwa mampu memberikan pengetahuan sejarah kepada masyarakat Indonesia. Dengan demikian, mereka dapat memahami sejarah hubungan kedua negara.
Penyerahan penghargaan tersebut turut dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno. Politikus dari PDIP tersebut mengapresiasi penghargaan yang diberikan setiap tahun oleh Pemerintah Jepang kepada Warga Negara Indonesia (WNI).
Menurut Rano, penghargaan tersebut sangat baik untuk hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang sehingga dapat saling bertukar pengetahuan dan kebudayaan, serta positif bagi kemajuan bangsa.
“Selain itu dapat memotivasi peran-peran masyarakat sipil untuk terus mempelajari kebudayaan, pendidikan serta bidang lainnya masing-masing negara,” ujar Rano.
Rano juga menyebut bahwa sosok Bonnie sudah berpengalaman dalam bidang sejarah sehingga layak mendapatkan penghargaan tersebut. Dia berharap Bonnie, sebagai sosok muda yang inspiratif, dapat menjadi contoh bagi anak-anak muda lainnya.
“Apalagi selain sebagai sejarawan, Bonnie juga menjadi pengajar tamu di Reinwardt Academie, Universitas Seni di Amsterdam,” kata Rano.
Sementara itu, Bonnie menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang memberikan apresiasi atas kerja-kerja dalam memproduksi pengetahuan sejarah untuk publik di Indonesia. Dia merasa bangga atas penghargaan yang diberikan oleh Jepang.
“Semoga dengan saling memahami sejarah kedua bangsa, hubungan Indonesia dan Jepang akan semakin erat di masa kini dan masa depan,” ujar Bonnie.